Senin, 11 November 2019

MAULID NABI MUHAMMAD SAW. MOMENTUM DATANGNYA ISLAM, LAHIRNYA UMAT DAN NEGARA

By: KH. Hafidz Abdurrahman, MA
Membicarakan sosok manusia sempurna tidak akan pernah bisa mendekati kesempurnaannya. Karena tak sanggup lisan menggambarkannya, pun pula pena dan tinta tak kan pernah mampu melukiskannya. Dari namanya, Muhammad, kita tahu, bahwa dia bukan hanya memiliki satu atau dua kebaikan yang layak dipuji, tetapi kebaikannya itu tak terbatas.

Maka, tinta dan pena pun tak kuasa melukiskan manusia sempurna yang paling kita cintai, karena baginda saw. bukan sekedar pemimpin politik yang mempunyai ambisi untuk rakyatnya, menyampaikan gagasan kepada para pengikutnya untuk mendirikan sebuah negara di salah satu penjuru dunia. Tidak sekedar itu, tetapi baginda saw. adalah seorang Rasul, yang diutus oleh Allah, untuk mewujudkan rahmat bagi seluruh alam.

Karena itu, tak kuasa tinta dan lisan mengungkap kesempurnaannya, karena baginda saw. tak sekedar kepala negara yang mempunyai tentara, perbendaharaan, dan sebagainya. Tetapi, baginda saw. adalah wujud kasih sayang Allah yang dianugerahkan kepada alam semesta, dan nikmat yang dihamparkan untuknya. Iya, itulah sosok manusia sempurna, Muhammad saw. Manusia maksum, yang dilapangkan dadanya, diangkat nama dan kemuliaannya.

Dialah sosok Nabi terakhir, yang kepadanya Jibril dan wahyu turun, imam para Nabi dan Rasul. Dimuliakan oleh seluruh penduduk langit dan bumi. Dia dimikrajkan hingga ke Sidratil Muntaha, pemilik syafaat kubra, kedudukan yang agung dan mulia, pemilik telaga dan bendera. Itulah mengapa, betapapun hebatnya lisan dan tulisan mengungkap sosoknya tak kan sanggup menjangkaunya.

Tanda-tanda kesempurnaan itu tampak sejak saat kelahirannya. Dilahirkan di Makkah, Senin, 12 Rabiul Awwal tahun gajah, bertepatan 20 April 571 M. Sejak di dalam kandungan, usia 6 bulan, ayahnya wafat. Saat kelahirannya, sebagaimana dituturkan oleh al-Baihaqi, ibunya bermimpi keluar cahaya dari tempat kelahirannya, memancar ke Syam. Api yang disembah ribuan tahun oleh orang Majusi pun padam seketika. Dia terlahir ke dunia tanpa tangisan, lazimnya bayi biasa, sembari bersujud dan menengadahkan jari telunjuknya.

Kelahirannya menjadi rahmat dan anugerah. Kakeknya, Abdul Muthallib, menyambut begitu suka cita, kelahiran cucu tercinta, dari putra tercinta yang tiga bulan sebelumnya dipanggil Allah SWT. Begitu suka citanya, lelaki tua itu menggendong cucu tercintanya diajak thawaf mengelilingi Ka’bah. Kaum Quraisy dan lainnya berdatangan ke sana untuk mengucapkan selamat atas kelahirannya.

Terlahir sebagai anak yatim, keluarga miskin, dia disusui dan diasuh oleh Halimatus Sa’diyyah, yang semula datang ke Makkah untuk menjual air susunya. Tetapi, Allah gerakkan hatinya untuk mencintai dan menyayanginya, hingga tergerak untuk menyusui dan mengasuhnya. Selam 4 tahun dia diasuh di tengah Bani Sa’ad. Di usianya 2 tahun, dadanya dibelah oleh Malaikat Jibril, dan dibersihkan dengan air Zamzam. Saat usianya 4 tahun, dia dikembalikan oleh Halimah kepada ibunya, Aminah binti Wahhab.

Namun, hanya dua tahun bersama ibundanya, saat usianya 6 tahun, ibundanya dipanggil menghadap Allah di Abwa, kota antara Makkah dan Madinah. Setelah itu, dia diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthallib. Sekali lagi, hanya dua tahun dalam asuhan kakeknya, saat usianya 8 tahun, kakeknya juga dipanggil menghadap Allah. Setelah itu, dia diasuh pamannya, Abu Thalib. Begitulah, Allah SWT menetapkan takdirnya. Namun, di balik semuanya itu, ada skenario luar biasa untuk menyiapkan dirinya.

Di usia 12 tahun, baginda saw. ikut pamannya ke Bashrah dan Syam untuk berdagang. Di usianya 15 tahun, baginda saw. ikut dalam Perang Fujjar, Perang antara Suku Quraisy dan Hawazin. Di usianya 20 tahun, baginda saw. bersama pamanya ikut dalam Hilf al-Fudhul, di rumah Abdullah bin Jud’an untuk mengembalikan hak orang-orang yang dizalimi. Saat usianya 25 tahun, baginda saw. menikahi Khadijah binti Khuwailid. Wanita dewasa, janda dua kali, penguasa kaya raya, tetapi ketinggian akhlaknya luar biasa.

Dua puluh lima tahun Baginda Nabi Muhammad SAW membangun keluarga dengan Khadijah. Lima belas tahun sebelum menjadi Nabi dan Rasul, dan sepuluh tahun setelahnya. Sejak lahir, belia hingga dewasa, Allah menjaganya. Dikenal sejak sebelum menjadi Nabi sebagai al-Amin [orang yang terpercaya]. Di usianya 35 tahun, baginda saw. dipercaya memimpin peletakan Hajar Aswad, dan tempat bagi kaumnya untuk menitipkan harta mereka. Di saat usianya 38 tahun, baginda saw. mulai meninggalkan bisnisnya, dan melakukan tahannuts di Gua Hira’.

Kurang lebih selama dua tahun, baginda saw. melakukan tahannuts, hingga Allah SWT menurunkan wahyu melalui Jibril ‘alaihissalam. Khadijah, isteri tercintanya, begitu setia mendampingi suaminya, bolak-balik dari rumahnya ke Gura Hira’ saat usianya sudah tak muda, lebih dari 50 tahun. Ketika Jibril mendatanginya, dan wahyu pertama turun, tubuhnya menggigil, seraya berkata kepada isteri tercitanya, “Zammiluni, zammiluni, zammiluni [selimutilah aku, selimutilah aku, selimutilah aku].” Dengan penuh cinta, wanita dewasa itu pun menyelimuti dan memeluknya.

Itulah moment pertama, Allah turunkan risalah dan nubuwwah kepadanya. Menandai era baru, kenabian dan kerasulannya. Menandai kehadirannya menjadi Nabi dan Rasul yang membawa rahmat bagi seluruh alam semesta. Menandai moment lahirnya umat terbaik, umat Islam, sekaligus negara yang kelak akan menjadi pilar penyebaran Islam ke seluruh dunia. Islam yang mengubah wajah dunia, itulah Islam rahmatan lil alamin.

Jumat, 08 November 2019

MENGHITUNG KEBUTUHAN LAMPU DALAM RUANGAN

 Hasil gambar untuk kebutuhan lampu dalam ruangan
Berapa banyak lampu yang dibutuhkan untuk menerangi suatu ruangan? 
Berapa watt lampu yang dibutuhkan agar dapat memberikan penerangan yang optimal dalam suatu ruangan? 

Bagi anda yang saat ini sedang berencana untuk memasang instalasi lampu penerangan dalam suatu ruangan yang mungkin baru anda bangun, atau mungkin saat ini anda baru saja selesai membangun rumah, namun masih bingung bagaimana menentukan berapa jumlah lampu yang akan anda pasang dalam ruangan di dalam rumah anda. Atau anda telah memasang beberapa lampu penerangan di ruangan, namun belum dapat memberikan hasil penerangan yang diinginkan. 

Di satu sisi, pastinya kita menginginkan penerangan yang cukup untuk suatu ruangan, agar ruangan tersebut dapat kita gunakan untuk berbagai kegiatan, Namun disisi lain anda juga pasti memiliki perhitungan bagaimana agar lampu penerangan yang akan anda pasang tidak terlalu berlebihan , namun dengan hasil penerangan yang optimal, sehingga tidak akan menyebabkan pemborosan daya listrik. 

Oleh karena itu, untuk mendapatkan berapa watt lampu atau berapa banyak jumlah lampu yang akan anda pasang dalam suatu ruangan agar penerangan dalam ruangan tersebut optimal, maka perlu dilakukan perhitungan yang baik untuk mendapatkan jumlah lampu atau berapa besar watt lampu yang dibutuhkan suatu ruangan. 

Cara Menghitung Kebutuhan Lampu dalam suatu Ruangan 

Sebenarnya, pertanyaan yang tepat untuk mewakili berbagai pertanyaan tersebut diatas, adalah seberapa besar pencahayaan yang dibutuhkan untuk menerangi suatu ruangan. Seberapa besar Pencahayaan yang dibutuhkan suatu ruangan? Maka, jika kita bicara mengenai pencahayaan atau cahaya, maka sebelumnya kita perlu mengetahui beberapa satuan cahaya yang biasa digunakan, yaitu: 
 Hasil gambar untuk lumen lux candela
CANDELA
Candela adalah salah satu satuan pencahayaan. Dari bahasanya Candela bisa diartikan sama dengan besar pencahayaan lilin.
LUMEN
Lumen adalah salah satu satuan Pencahayaan. Pada satuan pencahayaan LUMEN, menyatakan seberapa besar pencahayaan yang dihasilkan dari satu sumber cahaya.
LUX
Lux adalah salah satu satuan Pencahayaan. Lux menyatakan nilai besaran Pencahayaan yang ada dalam suatu ruangan yang mendapatkan Pencahayaan dari suatu sumber cahaya.
Setelah kita mengetahui beberapa satuan pencahayaan, selanjutnya bagaimana cara menentukan jumlah lampu untuk menerangi suatu ruangan. 

Untuk menentukan jumlah lampu penerangan suatu ruangan, ada beberapa hal yang harus kita ketahui, antara lain:

A. Jenis ruangan yang akan dipasangi lampu penerangan. 

Ruangan yang akan dipasang lampu penerangan Tingkat pencahayaan memiliki nilai yang berbedabeda sesuai dengan jenis dan fungsi ruangan tersebut. Dibawah ini dapat anda lihat beberapa nilai standar pencahayaan pada suatu ruangan tertentu. 

Ruangan yang ada di dalam Rumah Tinggal 

TERAS Standar pencahayannya adalah 60 lux
RUANG TAMU Standar pencahayannya adalah 120 – 150 lux
RUANG MAKAN Standar pencahayannya adalah 120 – 250  lux
RUANG KERJA Standar pencahayannya adalah 120 – 250  lux
KAMAR TIDUR Standar pencahayannya adalah 120 – 250  lux
KAMAR MANDI Standar pencahayannya adalah 250  lux
DAPUR Standar pencahayannya adalah 250  lux
GARASI Standar pencahayannya adalah 60 lux

Ruangan yang ada di dalam perkantoran 

RUANG DIREKTUR Standar pencahayannya adalah 350  lux
RUANG KERJA Standar pencahayannya adalah 350  lux
RUANG KOMPUTER Standar pencahayannya adalah 350  lux
RUANG RAPAT Standar pencahayannya adalah 300 lux
RUANG GAMBAR Standar pencahayannya adalah 750 lux
GUDANG ARSIP Standar pencahayannya adalah 150  lux
RUANGAN ARSIP AKTIF Standar pencahayannya adalah 300 lux

Ruangan yang ada di dalam Sekolahan 

RUANG KELAS Standar pencahayannya adalah 250 lux
PERPUSTAKAAN Standar pencahayannya adalah 300 lux
LABORATORIUM Standar pencahayannya adalah 500  lux
RUANG GAMBAR Standar pencahayannya adalah 750  lux
KANTIN Standar pencahayannya adalah 200 lux

Ruangan yang ada di dalam Hotel dan Restoran 

LOBBY & KORIDOR Standar pencahayannya adalah 100  lux
RUANG SERBA GUNA Standar pencahayannya adalah 200  lux
RUANG MAKAN Standar pencahayannya adalah 250  lux
KAFETARIA Standar pencahayannya adalah 250  lux
KAMAR TIDUR Standar pencahayannya adalah 150  lux
DAPUR Standar pencahayannya adalah 300 lux

B. Ukuran ruangan tersebut, seperti ukuran Panjang dan lebar ruangan. 

C. Berapa besar daya atau Watt untuk satu buah lampu yang akan digunakan. 

D. 1 Watt lampu = 75 Lumen cahaya

Setelah beberapa hal tersebut kita ketahui, selanjutnya kita dapat menghitung berapa banyak lampu penerangan yang kita butuhkan untuk memberikan penerangan yang diinginkan di dalam ruangan tersebut. Dengan menggunakan Rumus untuk menentukan jumlah lampu penerangan dalam suatu ruangan. 

Rumus: N =      E x L x W 
                    Ø x LLF x Cu x n 

Penjelasan Rumus diatas, adalah : 

N = Jumlah titik lampu
E = Kuat penerangan (Lux), rumah atau apartemen standar 100lux - 250lux
L = Panjang (Length) ruangan dalam satuan meter
W = Lebar (Width) ruangan dalam satuan meter.
Ø = Total nilai pencahayaan lampu dalam satuan Lumen LLF = (Light Loss Factor) atau faktor kehilangan atau kerugian cahaya, biasa nilainya antara 0.7–0.8
Cu = (Coeffesien of Utillization)
n = Jumlah Lampu dalam 1 titik 

Sebagai contoh perhitungan untuk mengetahui seberapa banyak kebutuhan lampu dalam suatu ruangan, kita dapat mengambil data berikut: 

Contoh: Suatu ruangan kamar tidur berukuran Panjang 5 meter dan Lebar 4 Meter di dalam Rumah tinggal, hendak dipasang Lampu TL 40 Watt, Berapa banyak lampu TL 40 Watt yang dibutuhkan untuk memberikan pencahayaan yang baik dalam ruangan Kamar tidur tersebut ? 

Diketahui: Dapat kita lihat, dari data standar kuat pencahayaan diatas bahwa untuk ruangan 
Kamar tidur di rumah tinggal adalah : 120 Lux – 250 Lux.
Kita ambil Nilai tengah sekitar 200 Lux
Maka diketahui, E = 200 Lux. 

Panjang ruangan atau L = 5 meter
Lebar ruangan atau W = 4 meter
Nilai Lumen lampu atau Ø = 40 Watt x 75 Lumen Ø = 3000 Lumen.
Untuk sistem penerangan langsung dengan warna plafon dan dinding terang, Nilai Koefisien atau CU (coeffesien of utilization) adalah : 50-65 %. 
Untuk Hal ini, kita bisa ambil nilai terendah yaitu 50 % atau 0.5

Light loss factor ( LLF ) = 0.7-0.8. 
LLF tergantung kebersihan sumber cahaya, tipe kap lampu, penyusutan cahaya dari permukaan lampu, dan lainnya
Nilai LLF kita ambil nilai sebesar = 0.7
Jumlah lampu dalam satu titik (n) adalah 1

Maka, N =       E x L x W
                 Ø x LLF x Cu x n

N = 200 LUX x 5 meter x 4 meter
        3000 Lumen x 0.7 x 0.5 x 1

N = 4000
       1050

N = 3.8 (dibulatkan menjadi 4 buah lampu)

Maka didapat bahwa Jumlah lampu yang dibutuhkan untuk memberikan pencahayaan pada Kamar tidur di Rumah tinggal adalah sebanyak 4 Buah dengan Lampu yang digunakan adalah TL 40 Watt. Atau jumlah watt yang dibutuhkan adalah 4 x 40 watt = 160 watt. Demikianlah cara bagaimana menghitung jumlah Lampu yang kita butuhkan untuk memberikan pencahayaan yang baik dalam suatu ruangan. Semoga bermanfaat.