Dalam bahasa Inggris hydraulic yang berarti cairan atau minyak. Prinsip dari peralatan hydraulic memanfaatkan konsep tekanan, yaitu tekanan yang diberikan pada salah satu silinder akan diteruskan ke silinder yang lain.
CARA KERJA SISTEM HYDRAULIC:
Sistem Hydraulic bekerja dengan mengubah dan juga mengendalikan energi ketika energi tersebut mengalir dari satu komponen ke komponen berikutnya.
Sistem hydraulic menerima input energi dari pompa yang digerakkan oleh motor. Pompa hydraulic mengubah energi mekanik menjadi energi hydraulic dalam bentuk aliran dan tekanan atau pressure (Psi). Control valve bekerja mengendalikan pengalihan energi hydraulic melalui sistem dengan mengendalikan aliran oil tersebut dan arahnya. Actuator (cylinder atau motor hydraulic) mengubah energi hydraulic menjadi energi mekanis dalam bentuk gerakan linear ataupun putaran, yang dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan.
Untuk melaksanakan kinerja hydraulic, dibutuhkan aliran sekaligus tekanan. Tekanan hydraulic merupakan gaya dan aliran yang akan menyebabkan terjadinya gerakan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut.
Prinsip yang digunakan pada sistem hydraulic adalah Hukum Pascal, yaitu :
Benda cair yang ada di ruang tertutup apabila diberi tekanan, maka tekanan tersebut akan dilanjutnya ke segala arah dengan sama besar.
Komponen sistem hidrolik secara umum terdiri dari:
1. Unit tenaga (Power Pack), yang meliputi: Motor penggerak, pompa hydraulic, tangki hydraulic dan katup pengaman.
2. Unit penggerak (Actuator), yang banyak dipergunakan adalah cylinder hydraulic.
3. Unit pengatur (Direction Control Valve).
4. Hydraulic Oil.
5. Selang / Hose / pipa saluran.
Keuntungan Sistem hydraulic antara lain :
1. Menghasilkan tenaga yang besar, dengan dimensi peralatan yang kecil.
2. Kecepatan gerak yang dapat diatur (bervariasi).
3. Mudah diubah arah gerakannya.
FUNGSI KOMPONEN HYDRAULIC:
A. HYDRAULIC LINES HOSE
Saluran hydraulic digunakan untuk menyambung berbagai komponen untuk penyaluran zat cair dalam sebuah sirkuit. Hose / slang digunakan jika dibutuhkan fleksibilitas, seperti jika komponen yang saling bergerak satu sama lain. Hose dapat menyerap getaran dan mampu menahan berbagai tekanan.
B. HYDRAULIC TANK
Fungsi utama dari hydraulic oil tank adalah untuk menyimpan oli dan memastikan bahwa terdapat cukup oli yang dibutuhkan oleh sistem. Komponen dari tangki tersebut adalah :
Fill Cap
Penutup ini menjaga agar contaminant tidak masuk lewat bukaan yang dipergunakan untuk mengisi dan menambah oli ke dalam tangki dan menyekat tangki bertekanan.
Sight Glass
Gelas pengukur dipergunakan untuk mengukur tinggi permukaan oli menurut petunjuk pengoperasian serta perawatan. Tinggi permukaan oli dianggap sesuai jika oli terlihat berada di tengah gelas pengukur. Ketinggian oli harus diperiksa ketika oli dingin. Lihat spesifikasi dari pembuatnya untuk kesesuaian prosedur tentang bacaan tinggi permukaan oli.
Supply & Return Line
Saluran pengisian berfungsi untuk mengalirkan oli dari tangki ke dalam sistem. Sedangkan saluran kembali memungkinkan oli mengalir dari sistem ke tangki.
Drain line
Letaknya pada bagian bawah tangki, lubang drain ini berfungsi untuk drain oli lama dari dalam tangki. Lubang drain ini juga berfungsi untuk menyingkirkan air dan endapan kotoran dari dasar tangki. Kadang drain plug mengandung magnet yang kuat untuk menangkap partikel pada dasar tangki.
Filler Screen
Mencegah contaminant / pencemar berukuran besar masuk ke dalam tangki .
Filler Tube
Mempermudah pengisian tangki sampai pada ketinggian permukaan yang benar, namun tidak kelebihan mengisi.
Baffle
Mencegah pengembalian oli mengalir langsung ke outlet tank , sehingga ada waktu bagi buih untuk naik ke permukaan. Hal ini mencegah oli tumpah sehingga mengurangi foaming / pembuihan oli.
Ecology Drain
Digunakan untuk mencegah tumpahan secara tidak sengaja ketika menyingkirkan air dan endapan dari dalam tangki .
Return Lines
Menyalurkan kembali oli dari sirkuit hydraulic ke dalam tangki.
Return Screen
Mencegah partikel kotoran berukuran besar masuk ke dalam tangki , namun tidak dapat menyaring kotoran yang lebih halus.
Pump Pick-up Lines
Saluran pick-up pump menyalurkan oli ke inlet pump. Pada umumnya, saluran ini tidak menyentuh dasar tangki . Ini mencegah endapan yang ada di dasar tangki turut hanyut ke dalam pompa.
C. HYDRAULIC PUMP
Pompa hidrolik mengubah energi mekanik menjadi energi hydraulic. Pompa ini merupakan alat yang mengambil energi dari suatu sumber (misalnya mesin, motor elektrik dan lain-lain) dan mengubah energi tersebut menjadi energi hydraulic.
Fungsi pompa ini adalah untuk memasok sistem hydraulic dengan aliran oli yang mencukupi sehingga sirkuitnya mampu beroperasi pada kecepatan yang benar. Pompa dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu Non positive displacement dan Positive displacement. Contoh jenis pompa yang digunakan pada sistem hydraulic adalah sentrifugal impeller, gear pump, vane pump, piston pump.
D.ACTUATOR
Aktuator merupakan komponen output dari sistem hydraulic. Ada dua macam aktuator, yaitu rotary actuator yang menyalurkan tenaganya dalam gerakan melingkar atau memutar, dan linear actuator yang menyalurkan tenaganya dalam garis lurus. Contoh actuator linear yaitu hydraulic cylinder, sedangkan contoh rotary actuator adalah gear motor, piston motor, vane motor.
E. DIRECTIONAL CONTROL VALVE
Directional control valve (DCV) digunakan untuk menyalurkan oli hydraulic ke berbagai sirkuit terpisah dalam sistem hydraulic.
F. PRESSURE CONTROL VALVE
Pressure control valve juga dikenal dengan nama relief valve. Fungsi relief valve adalah untuk memberi perlindungan atau membatasi tekanan maksimum kepada sistem hydraulic sehingga komponen sistem tidak mengalami malfungsi, macet atau terbakar dan line / saluran zat cair tidak terbakar atau bocor pada persambungan. Relief valve ini bekerja dengan cara memberikan jalan bagi zat cair sistem untuk dibelokkan ke reservoir ketika pengaturan tekanan valve telah dicapai.
G. FILTER DAN STRAINER
Hydraulic oil filter digunakan untuk menyaring contaminant yang ada di dalam sistem hydraulic.
Filler Screen.
Filler screen biasanya terletak pada tabung (tube) pengisi. Filter ini menjaga bahan contaminant / pencemar berukuran besar agar tidak masuk ke dalam tangki ketika penutupnya dibuka.
Strainer
Inlet strainer biasanya dipasang pada bagian dalam reservoir dan dibenamkan dalam oli hydraulic yang selanjutnya mengalir melalui elemen filter. Jika filter terhambat, maka tekanan pada bagian dalam akan turun (pompa mengisap) dan oli dapat mengalir melewati bypass valve.
H. PENDINGIN / OIL COOLER
Hydraulic oil cooler digunakan untuk mendinginkan minyak hydraulic yang bergerak menyerap dan mengangkut panas yang dihasilkan dari komponen hydraulic seperti silinder dan pompa.
Pendingin dibagi menjadi dua, air cooler dan water cooler.
Air cooler
Dalam air cooler, zat cair dihisap melalui tabung yang memiliki sirip (seperti radiator). Untuk menurunkan panas, ditiupkan udara ke dalam tabung dan sirip melalui fan.
Water cooler
Water cooler terdiri dari beberapa tabung logam yang dilindungi oleh sebuah tabung besar . Dalam pendingin ini, zat cair sistem hydraulic dipompa dan mengalir melalui tabung-tabung kecil dan cairan pendingin melalui sela-sela tabung.
FUNGSI UTAMA HYDRAULIC OIL:
Transmitting power (Meneruskan Tenaga)
Karena hydraulic fluid tidak dapat dikompres, sekali hidrolik sistem ter-isi dengan fluida, seketika itu juga meneruskan power dari satu area ke area yang lain. Akan tetapi bukan berarti semua fluida mempunyai efisiensi yang sama dalam meneruskan power, sebab masing-masing fluida mempunyai sifat khusus sendiri-sendiri. Pemilihan hydraulic fluid yang benar tergantung dari pemakaian dan kondisi pengoperasian.
Lubricating (Melumasi)
Hydraulic fluid (oil) harus bisa melumasi komponen-komponen yang bergerak dalam sebuah sistem hydraulic. Komponen-komponen yang berputar atau meluncur harus bisa berfungsi dengan baik tanpa harus bersentuhan dengan komponen yang lain. Hydraulic oli harus bisa mempertahankan oli film di antara dua permukaan untuk mencegah gesekan, panas dan keausan.
Sealing (Menutupi)
Banyak komponen-komponen hidrolik di-design dengan menggunakan hydraulic oli dari pada mekanikal seal dalam komponen. Viskositas (kekentalan) dari oli akan membantu menentukan kemampuannya untuk melapisi.
Cooling
Hidrolik sistem menghasilkan panas bila sedang mengubah mekanikal energi ke hidrolik energi atau sebaliknya, Pada saat oli bergerak melalui sistem, panas akan merambat dari komponen-komponen yang lebih hangat ke cooler. Oli akan memberikan panas tersebut ke reservoir atau cooler yang telah di-design untuk menjaga oil temperature tidak melebihi batas.
Cleaning
Fungsi lain dari oli adalah membersihkan. Meskipun pada hydraulic tank sudah ada filler screen, bukan tidak mungkin kotoran debu akan masuk ke dalam sistem. Kotoran-kotoran ini akan dibawa oleh oli menuju ke tangki yang kemudian akan ditangkap oleh filter yang ada di dalam tangki.
Selain fungsi-fungsi tersebut di atas cairan hydraulic oil juga bisa mencegah karat dan korosi pada komponen-komponen metal, mencegah oli membentuk buih dan oksidasi, memisahkan udara, air serta kotoran yang lain dan juga menjaga oli dari perubahan temperature yang besar.
Demikian penjelasan singkat tentang komponen pada sistem hydraulic , semoga bermanfaat ...