Selasa, 10 September 2019

GAYA KERUDUNG DEMOKRATIS


Nggak sedikit muslimah yang ogah menutup aurat. Nggak sedikit juga yang malah ‘menjualnya’. Inikah produk demokrasi?

 Gambar terkait

Buat para akhwat yang hidup di jaman Windows 10 ini, menutup bodi dengan jilbab dan kerudung memang dilema. Mereka kudu milih antara kewajiban menutup aurat dengan gaya. Satu sisi perintah agama, di sisi lain kayaknya kok nggak gaul ya? Kewajiban udah jelas, seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali muka ama telapak tangan, pekik para ulama. So, rambut, telinga, leher, bodi plus awak, wajib diumpetin di balik khimar dan jilbab. Sementara itu, pergaulan nuntut sebaliknya. Kudu trendi, ngegaya, dan ini…harus memamerkan ‘aset-aset’ pribadi. Yang kulitnya mulus, sayang kalo diumpetin. Yang rambutnya indah terurai, kenapa juga kudu dibungkus kain kerudung, emangnya lemper.

Belum lagi macam-macam pandangan en tuntutan orang laen buat cewek berkerudung plus berjilbab kayaknya gimana gitu. Kudu pinter baca Al Qur’an, kudu jauh dari acara ngegosip, kudu jaga jarak ama kendaraan di depan eh ama cowok dalam pergaulan, en segudang kudu-kudu laennya. Tuntutan kayak begitu terang aja bikin banyak cewek jiper alias ngeri untuk berkerudung dan berjilbab.

Nggak Wajib?

Whuaaa…yang bener aja? Yup, itu setidaknya dilontarkan oleh sejumlah ‘cendekiawan’ muslim kontemporer. Jaman Orde Baru masih berkuasa, ada seorang pejabat yang bersemangat menentang kewajiban berjilbab dengan bilang, “Anak dan istri saya saja tidak berjilbab.” Hmm, berani-beraninya. Kalau sekarang jama’ah islam liberal paling getol menghujat kewajiban jilbab ini. Kata mereka, para ulama yang menafsirkan jilbab itu udah terpengaruh diskriminasi gender. Mereka mendiskriditkan kaum wanita. Pendapat mereka ini tentunya bersandarkan pada pendapat para orientalis, pemikir yang satu geng, dan juga kajian Islam secara sosiohistoris. Mereka juga keberatan seandainya jilbab itu dipaksakan atas setiap muslimah. Pokoknya, berjilbab itu harus karena kesadaran sendiri.

Ada beberapa alasan yang menurut mereka jilbab dan kerudung itu nggak wajib:

Pertama, mereka bilang kalau jilbab itu budaya Arab, bukan budaya Islam. Lagian, ajaran Islam itu kudu dicocokin ama kondisi budaya setempat. Istilahnya Islam lokal. Prinsip mereka, “Tidak diingkari perubahan hukum (syara’) dengan perubahan zaman dan tempat”. Ya, mirip-mirip burger racikan McDonald. Semua harus burger ala Amrik kan? Perlu ada rasa lokal. Maka dibikinlah McRendang, McSatay, McBangkok, malah ada juga burger tempe. Jadi ada juga “jilbab” ala Indonesia. Yang gimana tuh? Yang penting SOPAN, tidak menggoda pria, kata mereka. Seorang pemikir Islam malah menyebut jilbab itu lebih pada suruhan untuk sopan dan bersahaja (modesty) yang bisa dilakukan siapa saja.

Kedua, masih kata mereka, jilbab itu diwajibkan di jaman wanita belum dihargai. Buktinya, menurut mereka, surat Al Ahzab ayat 59 berbunyi, “Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” Nah, karena kata mereka sekarang ini kaum wanita sudah banyak dihargai maka berjilbab bukan kewajiban lagi.

Teman-teman, pendapat-pendapat di atas jelas punya banyak kelemahan dan ketidakberesan. Emang bener kalau budaya Arab itu nggak selamanya identik dengan budaya Islam. Contohnya, naik unta itu nggak fardlu juga nggak sunnah, walaupun seumur hidup Rasulullah naik unta. And so on pakai terompah ala Ali Baba atau Aladdin juga nggak wajib. Buat kita, yang jadi bagian hukum syara’ itu adalah apa yang diatur sama Allah di dalam dalil-dalil syara (Al Qur’an, As sunnah, Ijma shahabat dan qiyas). So, kalau dalam keempat sumber hukum Islam itu ada keterangannya, en jelas hukumnya, ya itu adalah bagian dari ajaran Islam. Bukan budaya bangsa mana-mana. Contohnya, bacaan shalat en azan itu emang harus pake bahasa Arab nggak bisa diganti ama bahasa lain, baik bahasa daerah masing-masing, apalagi coba-coba pake bahasa tubuh.

Walaupun jilbab dan kerudung itu sudah dipakai sebagian kaum wanita di Arab di jaman pra-Islam, tapi kita mengakuinya sebagai hukum syara’ karena begitulah yang dikatakan Islam. Bukan cuma buat wanita Arab. Islam juga yang ngasih batasan-batasan en ketentuan berjilbab yang khas bagi para muslimah. Simak aja firman Allah, 

“Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, dan anak-anakmu dan istri-istri orang beriman …”(Al Ahzab: 59). 

Jadi, perintah berjilbab dan berkerudung itu adalah atas setiap muslimah, baik dia orang Arab ataupun bukan orang Arab.

Pernyataan bahwa jilbab itu wajib karena di zaman itu perempuan nggak dihargai, korslet !!. Kagak nyambung. Karena pada zaman kekhilafahan Islam, saat kaum wanita terlindungi dan merasa aman, tetap saja mereka wajib mengenakannya. Lagian, kalau pernyataannya seperti itu, gimana dengan zaman sekarang, dimana perempuan jauh lebih nggak dihargai ketimbang di zaman jahiliyah? Liat aja kekerasan pada wanita sekarang jauh lebih meningkat ketimbang jaman Rasulullah saw. dulu. Terus, kalau dibilang pakaian cewek yang penting sopan (modesty), nah sopan versi mana dulu nih. Kalau menurut penganut ‘madzhab’ sekuler-liberalisme nich ...celana melorot ke pinggang yang mereka pake itu pasti terkategori sopan. Ber-koteka, ala jaman purba pastinya juga udah terbilang sopan. Nah, mau ikut sopan versi mana nih?

Dalam kehidupan manusia, seringkali diperlukan paksaan untuk berbuat baik. Ini nggak bisa ditolak. Bukankah manusia suka berbuat begitu pada sesamanya? Liat aja aturan 3 in 1 di Jakarta, itu kan paksaan juga? Atau bayar pajak juga paksaan, kan? Gelinya, para pengkritik jilbab ini nggak pernah kedengaran tuh mengkritik paksa-memaksa sesama manusia. Tapi Allah mereka kritik kalau maksa-maksa manusia. Jangan-jangan nanti bakal ada tanggapan, kalau mau berhenti nyopet ya harus karena kesadaran sendiri jangan karena dipaksa. ANCURRR!...

Intinya sih, kita mau bilang, kalau ukuran baik dan buruk, terpuji dan tercela, diserahkan pada akal en hawa nafsu manusia, hasilnya ANCURRRR! Nah, daripada belaga pinter padahal ber-IQ jongkok, mendingan kita nurut aja deh pada yang dikatakan Allah.

Racun Demokrasi

Usaha-usaha untuk ngancurin citra jilbab emang dahsyat bener. Udahlah secara pemikiran diancurin seperti cara-cara di atas, eh praktiknya juga diacak-acak. Seperti yang bisa kamu baca di Studia 1, nggak sedikit muslimah yang niatnya ingin menutup aurat, tapi sayang belum sempurna. So, mata para cowok belum juga bebas dari pemandangan yang tidak boleh dipandang, gara-gara nggak sedikit muslimah yang belum total nutup aurat mereka. Keliatannya, mereka juga ingin berbusana muslimah tapi juga nggak mau keilangan kesempatan untuk Te Pe (Tebar Pesona). Jadilah mereka berkerudung tapi tetap full press body.

Ini semua, berawal dari diterimanya paham demokrasi dalam kehidupan kaum muslimin. Yup, seperti yang kamu tahu dalam demokrasi emang berdagang kebebasan. Manusia-manusia demokratis bebas berbuat apa saja, asalkan nggak mengganggu kebebasan orang lain. Dalam demokrasi pula nggak ada prinsip benar dan salah yang absolut atawa mutlak. Semua serba relatif, nisbi. Ukurannya diserahkan pada keinginan pribadi dan suara mayoritas. Nah, ada empat kebebasan yang diusung demokrasi: kebebasan berpendapat, kebebasan beragama, kebebasan kepemilikan dan kebebasan bertingkah laku. Gara-gara prinsip kebebasan berpendapat, muncullah pendapat jilbab itu nggak wajib karena itu budaya Arab. Nah, dengan prinsip kebebasan bertingkah laku, kaum muslimah yang sudah terinfeksi paham demokrasi, ngerasa sah-sah saja tidak menutup aurat. Ini kan badan gue! Mo pake

Kata mereka. And so on, mau pake kerudung model apapun juga boleh. Nah, aspirasi kebebasan para muslimah ini ditangkap oleh para pengusaha yang kapitalis. En mereka manfaatkan nafsu liar para muslimah itu untuk mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya. Bak gayung bersambut, para muslimah yang kagak kuat iman, dan tergiur kepengen ngetop dengan cepat, ngantri di pintu para pengusaha kapitalis itu. Yang kulitnya mulus beruntung bisa jadi foto model produk kosmetik atau sabun kecantikan. Yang kulitnya mirip-mirip amplas juga bisa jadi foto model…salep kulit ama sabun cuci.

Meski begitu eksploitasi atau penjajahan terhadap wanita dengan cara seperti ini nggak pernah tuh digugat. Kalaupun pernah, tapi nggak seheboh para pemikir muslim kontemporer atau para feminisme menggugat jilbab dan poligami. Karena memang prinsip mereka adalah liberalisme, kebebasan. Selama ‘pelaku’ dan ‘korban’nya merasa enjoy, ya itu sah-sah aja. Bukan eksploitasi tapi menjalankan profesi.

Solusi Total

Maka penyebab muslimah belum sadar berbusana komplit, adalah demokrasi dan sekulerisme penyebabnya. Di alam ini, para muslimah diracuni lewat berbagai jalan agar melepaskan jilbab dan kerudungnya. Lewat sinetron-sinetron bertema remaja, misalkan, para muslimah diajarkan supaya berani memamerkan bodi mereka di depan kaum cowok. 

Sementara pemikiran mereka diancurin dengan ideologi sesat sekulerisme-liberalisme. Selain muncul pemahaman kalau berjilbab itu nggak wajib, juga dikesankan jilbab-kerudung itu menghambat aktivitas, en terkesan norak dan kampungan. Agar para muslimah selamat, nggak ada jalan lain kecuali menghancurkan sekulerisme. Cuma, untuk itu para muslimah kudu menumbuhkan sendiri keyakinan akan kebenaran Islam. Bahwa apa yang dibawa oleh Islam itu benar tanpa ada keraguan. So, ngaji adalah satu-satunya jalan. Dengan serius dan penuh keikhlasan ngaji, insya Allah pikiran kita jadi bersih. Dakwah adalah langkah selanjutnya setelah mengaji. Kampanye penegakan syari’ah juga harus dibarengi dengan kampanye busana muslimah. Perlu diserukan kepada para muslimah bahwa: 

JILBAB ADALAH KEWAJIBAN BUKAN PILIHAN.

Tips Memilih Pakaian yang Nyaman dan Aman
Pakaian yang nyaman, maksudnya pakaian yang nggak bikin gerah, adem, nggak ngganggu buat beraktivitas, dan tentunya menambah pede. Aman, maksudnya nggak merusak kesehatan tubuh, misal kulit atawa rambut. Aman di sini juga berarti terhindar dari melanggar aturan syara’. Bisa juga berarti ‘aman’ dari tangan-tangan jahil. Nah, untuk mendapatkan baju yang nyaman dan aman, ada beberapa hal yang kudu kamu perhatiin:

1.       Bahan. Untuk pakaian rumah (tsiyab) kudu yang bersifat menyerap keringat. Bahan kaus, batik atau katun adalah pilihan tepat. Yup, kayak bahan buat baju tidur atawa daster gitu lho! Itu pas banget kalo buat baju dalem karena adem dan tentunya membuat nyaman. Sedangkan buat jilbab alias baju luar, bahan bisa lebih fariatif, tapi tetep kudu membuat nyaman. Yang terpenting untuk jilbab ini jangan memilih bahan yang terlalu tipis/transparan, sebab tentu saja tidak sesuai dengan aturan Islam. Jilbab harus dari bahan yang tidak menampakkan kulit atau pakaian dalam. Sebaliknya jangan pilih yang bahannya terlalu tebal, seperti bahan celana/jeans/jaket. Bahan yang terlalu tebal, selain kurang bagus penampilannya (kaku), juga bikin gerah. Bahan kerudung juga sama, pilih yang adem agar kamu tidak kepanasan dan rambut tetap terjaga kesehatannya. Jangan yang penting trendy tanpa mengindahkan fungsinya sebagai penutup kepala.

2.   Model. Untuk pakaian rumah, model memang boleh macem-macem asalkan tidak memperlihatkan aurat. Namun sebaiknya hindari model yang terlalu ribet karena kurang bagus bila sudah dipadukan dengan jilbab. Misal model yang banyak renda-rendanya atau ploinya. Mendingan yang simple aja biar nggak terlalu kelihatan seperti ada ganjalan saat di atasnya dilapisi jilbab. Meski buat baju rumah sah-sah aja rada-radar ketat, tapi sebaiknya hindari karena seperti udah diulas di atas, baju ketat enggak bagus buat kesehatan kulit. Sedangkan untuk jilbab, pada prinsipnya yang penting longgar dan mengulur dari atas sampai ke dasar. Buat kamu yang badannya kurus, tambahan ploi akan membantu mempercantik penampilanmu. Sedang buat yang agak tambun, modelnya simple aja, jangan banyak ploi dan pernak-pernik semisal tali atau pita. Untuk model kerudung, pilihlah yang mampu menutup rambut sampai ke dada secara sempurna. Jangan asal ngejar trend aja, Non!



3.     Corak. Pilih corak yang tidak terlalu ramai. Buat yang kurus dan tinggi, pilih corak? yang cenderung besar-besar, baik corak bunga-bunga maupun kotak-kotak. Hindari corak garis-garis vertical karena akan membuat kesan kamu seperti tiang listrik aja. Buat yang rada ndut, pilih corak sedang-sedang saja, jangan terlalu kecil-kecil atau besar-besar. Corak abstrak juga cocok. Hindari corak garis-garis horizontal karena akan membuat kamu tampak makin lebar ke samping. Untuk kerudung, hindari corak terlalu ramai, apalagi yang tidak senada dengan jilbab kamu. Ntar malah tabrakan, nggak lucu.

4.     Warna. Sekali-kali jangan memilih warna yang menyolok yang bisa menarik perhatian. Misal warna hijau seperti rompinya pak polisi atau merah seperti warna bendera Indonesia. Pokoknya hindari warna-warna muda yang seperti permen gitu. Sebaiknya pilih warna pastel, warna sejuk (biru/hijau tua) atau warna-warna lembut lainnya yang nggak menyolok.

5.     Harga. Belilah busana Muslimah sesuai anggaran. Tak perlu memakai pakaian yang serba mahal, apalagi bila hanya untuk riya’. Bahan yang bagus, corak yang oke dan model yang caem memang biasanya kamu dapat dari bahan-bahan yang bukan murahan. Tapi kalo kamu pinter belanja, dengan bahan yang nggak mahal kamu pun bisa tampil cantik. Oke?(asri) (pernah dimuat di rubrik "studia", Majalah PERMATA, edisi Maret 2004]

REMAJA MASJID KUDU GAUL !!!

Hasil gambar untuk remaja masjid harus gaul

Kamu tahu kan remaja masjid itu apa? Bukan remaja yang nongkrongin di masjid sambil jagain beduk lho. Yup, remaja masjid adalah sekelompok pemuda/pemudi yang melakukan aktivitas sosial dan ibadah di lingkungan masjid. Walaupun tidak menutup kemungkinan di suatu daerah ada juga anggota remaja masjid yang berumur 35 tahun atau lebih (nggak tahu deh, di tempat lain mungkin ada yang udah kakek-kakek hehehe..).

Mungkin hal itu terjadi karena ngak adanya kaderisasi, padahal definisi remaja itu sendiri adalah masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun sedangkan kalo ditafsirkan dari bahasa inggris “teenager” yakni manusia usia 13-19 tahun. Wah kalo gitu umur gue udah kedaluarsa dong buat jadi remaja masjid! (mungkin gue tepatnya jadi engkong masjid kali ye!). Ah, nggak apa-apa deh, biarpun gitu gue tetep imut kok hehehe.. (narsis mode on). Sss.. jangan ribut ya.. maksudnya imut itu adalah item mutlak! Dan mutlak itu akronim dari “muda, tampan, dan berakhlak!” hahahaha.. (narsis lagi deh gue).

BTW, sebagian dari kamu mungkin berpikir bahwa remaja masjid adalah suatu kumpulan orang-orang monoton, yang kerjanya duduk, dengerin ceramah, pulang, sikat gigi, cuci kaki, terus tidur. Padahal nggak gitu juga deh. Kita juga bisa bikin kegiatan organisasi remaja masjid ini menjadi lebih menarik lho. Nggak percaya? Silakan dijajal!

Bro en Sis, bukankah menarik atau tidaknya setiap organisasi itu tergantung dari bagaimana keragaman aktivitas yang ada di dalamnya? So, menjadi remaja masjid itu bisa menarik, bisa nggak. Banyak kok alternatif yang membuat kegiatan remaja masjid menjadi menarik. Contohnya nih, selain kumpul-kumpul di masjid dan menimba ilmu agama kegiatan ini juga mengajarkan kita bagaimana berorganisasi, dan sarana untuk berbagi pengetahuan antar sesama aktivis. Misalnya aja ada temen kamu yang pinter nulis, pinter bikin web atau keterampilan khusus lainnya di sinilah kamu bisa manfaatin kegiatan kumpul-kumpul itu buat mempelajari keterampilannya. Nah, hal itu selain bermanfaat buat kamu, juga bisa memancing minat temen-temen kamu yang lain untuk bergabung sama kamu dan kawan-kawan. Iya nggak sih?

Kudu gaul!

Eits.. nanti dulu! Jangan mentang-mentang gue nulis bahwa jadi remaja masjid kudu gaul, terus kamu siap-siap deh menghiasi seluruh badan kamu pake tato apalagi tatonya itu tato batik, dengan dalih memperkenalkan seni membatik dari Indonesia ke luar negeri atau malah tato polkadot warna putih, entar malah disebut panu. Pengertian gaul disini ya harus secara syar’i en nggak boleh melanggar kaidah-kaidah keislaman. Inget, gaul itu nggak selalu identik dengan sesuatu yang negatif kok.

Bro, gaul di sini artinya adalah berwawasan luas, supel, dan mengerti teknologi yang ada saat ini. Berwawasan luas, artinya kamu harus tahu bagaimana perkembangan dakwah islam dan problematika yang dialami umat islam saat ini, serta penyelesaiannya.

Terus, selain kudu gaul, kamu juga harus supel. Bener nih. Jangan sampe deh kamu yang ngakunya sebagai remaja masjid hanya mau ngobrol dan main antar sesama aktivis remaja masjid aja, terus kamu mengisolasi diri kamu dari orang-orang sekitar. Nggak lah. Seorang remaja masjid itu kudu mudah bergaul alias supel karena dengan menjadi supel kamu dapat lebih banyak bergaul dan mengajak teman-teman kamu yang lain untuk bergabung menjadi anggota remaja masjid. Kamu kudu inget bahwa dirimu bertanggung jawab untuk berdakwah di lingkunganmu dan dakwah adalah interaksi. So, kalo kamu menutup diri dari orang lain dan merasa cukup bergaul di situ-situ aja, kapan bisa dakwahnya Brur?

Sobat muda muslim, sebagai remaja masjid, setidaknya kamu juga kudu ngerti teknologi. Gimana juga,  setiap pemuda Islam baik itu remaja masjid atau bukan haruslah mengerti teknologi yang ada saat ini, misalnya mengetahui cara membuat website or blog, cara bikin e-mail, punya blog, kenal dengan situs jejaring sosial macam facebook dan friendster, dan sejeninsya lah. Tapi, kudu inget bahwa jangan mentang-mentang kamu udah bisa buat semua itu langsung deh kamu manfaatin buat kegiatan yang nggak produktif seperto cari pacar, amin gim atau sekadar obral obrol di situs jejaring sosial. Nggak lah. Gaul tentang teknologi yang tadi gue sebutin itu, adalah untuk mendukung aktivitas dakwah. Masih mending kalo buat cari duit sih nggak masalah. Ya,  yang terpenting sih kamu harus bisa manfaatin itu semua sebagai sarana dakwah dong!

Semangat berdakwah dong…

Jangan mentang-mentang kamu masih muda terus kamu kehilangan tanggung jawab untuk mengemban dakwah. Nggak lah. Kita kudu mengerti lho bahwa mendakwahkan Islam kepada setiap umat manusia adalah kewajiban yang dibebankan oleh Allah Swt. bagi kita semua (baik tua, muda, pria, dan wanita). Juga nih, jangan minder untuk mendakwahkan Islam. Misalnya, jangan sampe deh kamu selalu berpikir bahwa yang boleh dakwah itu harus pak ustadz dan pak kiyai aja. Nggak banget. Kamu tahu kan imam syafi’I, seorang ulama terkenal pembangun mazhab syafi’i beliau pada usia 18 tahun sudah mulai mengajar di Masjidil Haram dan berhasil membuat para jamaah haji menjadi terkagum-kagum dengan ilmunya. Jadi urusan umur itu bukan alasan yang tepat untuk nggak berdakwah.

Bro en Sis, sebagai aktivis dakwah di lingkungan kamu sendiri khususnya di kalangan remaja lainnya paling nggak kamu tuh kudu RMS. Hah, nggak salah nulis singkatan nih? Apa tuh RMS? Yup, RMS tuh Religius Modern ‘N Smart. Swit Swiw.. gue gitu lho! Hehehe…

Biar termasuk golongan remaja religius, paling nggak kita bisa percaya diri karena udah disebut dalam al-Quran sebagaimana firman Allah Swt. (yang artinya): 

“kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk umat manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah yang munkar, dan beriman kepada Allah ( QS al-Imran [3]: 110).

Nah, sebagai seorang muslim, remaja masjid dan aktivis dakwah tentunya kamu kudu beriman dan bertakwa—baik dalam perkataan maupun perbuatan, jangan cuma jadi formalitas doang. Nggak seru dong kalo sampe aktif sebagai remaja masjid tapi hot juga maksiatnya. Ke masjid semangat, ke tempat dugem getol. Nggak deh! Kalo sampe kayak gitu sih bakal malu-maluin diri kamu sendiri. So, pastiin kamu adalah umat yang terbaik! Ok?

Sobat muda muslim, selain religius kamu paling nggak kudu gaul ngikutin jaman deh. Yup, modern. Sebagai seorang remaja kamu pasti nggak mau kan dibilang ketinggalan zaman, alias nggak modern? But,  kudu inget maksud modern di sini tuh bukan modern yang cuma ikut-ikutan aja—misalnya ada temen kamu yang bertingkah nggak sesuai dengan kaidah keislaman, terus kamu kasih tahu dia, eh dia malah bilang “ah dasar kamu nggak modern”. Parahnya kamu tergoda karena nggak tahan disebut nggak modern, hingga akhirnya kamu ngikutin dia deh. Wah itu sih bukannya modern tapi lebih ke arah plagiat atau jadi generasi pembebek untuk hal yang nggak bener. Ati-ati ye!

Bro en Sis, seorang muslim itu harus modern karena kitab suci kita al-Quran adalah kitab yang sesuai sampai akhir zaman. Lengkap dari mulai aturan kenegaraan alias politik sampai dengan hukum waris dan semua hukumnya dapat memenuhi naluri manusia. Nggak kayak kitab-kitab sebelumnya, malah tentang kemodernan al-Quran ini juga diakui oleh konferensi Montreal sebagai sumber pokok dari sumber-sumber hukum internasional modern. Wuih, gimana nggak bangga tuh kita sebagai umat Islam? Pokoknya kamu harus yakin kalo kita bertindak sesuai dengan tuntunan al-Quran maka kita akan menjadi umat yang modern, dan beradab. Yakin itu. Insya Allah banget lah!

Terus, selain religius dan modern, remaja masjid kudu juga “smart” lho. Ya iyalah, kita tuh orang muslim dan kita dituntut untuk menjadi orang yang smart alias cerdas sesuai dengan hadits Rasulullah saw. Sabda Rasulullah saw.: 

“Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang maka dia diberi pendalaman dalam ilmu agama. Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya dengan belajar.” (HR Bukhari).

Yup, menuntut ilmu dan belajar tuh diwajibkan lho dalam ajaran Islam, sehingga pada masa kekhalifahan generasi Islam telah menghasilkan banyak ilmuwan, baik dalam ilmu agama maupun dunia. Nah, karena begitu pentingnya pendidikan dalam Islam, ketika zaman kekhalifahan biaya pendidikan tuh gratis, nggak kayak sekarang ini ketika zaman telah dikendalikan oleh sistem kapitalis. Semua diukur dengan duit, dan dibatasi akses untuk dapetin pendidikan, juga dengan duit. Kacau kan?

Remaja masjid mandiri

Bro en Sis, dalam organisasi tuh pasti kan ada beberapa masalah. Mungkin kebanyakan kamu pernah juga ngerasain gimana sih kaum tua yang terkadang mengekang kita dalam setiap aktivitas termasuk turut campur dalam kegiatan remaja masjid ini. Misalnya aja ketika kamu bersama beberapa aktivis lain mengusulkan proposal jalan-jalan ke suatu daerah buat ngilangin kejenuhan yang ada sekaligus mempererat tali silaturahmi antar aktivis, tapi dengan entengnya “para tetua” itu bilang “Ah ngapain sih pake jalan-jalan mendingan buat inilah, itulah” mungkin kamu akan bete,  atau ketika kamu bikin buletin yang mau kamu tempelin di mading masjid eh malah ditutupin sama selebaran jumlah sumbangan masjid bulan itu (lebih nyeseknya tuh buletin yang kamu tempel belum berumur satu hari). Lebih betenya lagi orang yang nempelin bilang buletin kamu itu nggak penting, padahal kamu bikin buletin itu mati-matian.

Bisa juga ‘pengekangan’ itu ketika semua rencana acara yang kamu ajuin selalu ditolak sama DKM (bete mode on!). Kalo kasusnya seperti itu sebagai remaja kamu harus belajar dong untuk berdiplomasi dengan para sesepuh dan menjelaskan kepada mereka bahwa kegiatan kamu itu positif dan juga ada manfaatnya. Terus kamu harus bisa mastiin ke mereka bahwa kamu adalah remaja masjid yang mandiri. Juga, bisa aja ketika buletin kamu ditutup sama selebaran lain cobalah kamu cari alternatif lain dengan membuat mading pribadi khusus remaja. Jangan langsung pundung bin mutung, terus bubar jalan deh. Nggak lah ya. Jadi intinya, apapun yang terjadi kamu harus siap menghadapinya dan jangan terlalu bergantung pada DKM sepenuhnya—apalagi untuk urusan anggaran dana, cobalah kamu sekreatif mungkin dalam menjalankan organisasi kamu.

So, buatlah mereka bangga dan cobalah untuk tidak bergantung pada orang lain jadilah sebuah inspirasi buat orang lain. Hmm.. masih ragu untuk menjadi remaja masjid yang gaul? Nggak kan? Sip deh! [Ikrar]

BAHAGIA TANPA NARKOBA


Hasil gambar untuk haram narkoba
Sobat muda muslim, di jaman sekarang ini siapa sih yang tak pernah mendengar istilah narkoba? Semua tentu sudah pernah mendengarnya. Kecuali memang balita yang masih belum ngerti omongan. Atau mungkin juga orang tua yang sudah sering lupa ingatan alias pikun hehehe. Narkoba itu sendiri sebenarnya adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif.

Mungkin kamu akan bertanya, apa sih Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif itu. Narkotika adalah semacam zat yang berasal dari tanaman atau juga selain tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku. Sedangkan Bahan Adiktif ialah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat. Fakta tentang narkoba seperti ini jelas bahwa narkoba merusak fisik penggunanya.

Namun yang pasti, jangan sampai karena mendengar istilah narkoba, kamu lalu jadi penasaran, ingin tahu lebih jauh, dan akhirnya nyobain barang haram itu. Waduh, jangan dong. Sebab, di awal-awal, rasa penasaranlah yang biasanya mendorong seseorang untuk mencoba menggunakan barang haram ini. Mulanya penasaran, lama-lama ketagihan, hmm. Awas!


Remaja sasaran utama narkoba lho ...

Nah ... dari sekian banyak tingkatan umur manusia, hanya kaum remajalah yang biasanya mempunyai tingkat keingintahuan paling tinggi. Dunia remaja sarat dengan dunia petualangan mencari jati diri dan mencoba hal-hal baru dengan mengesampingkan pertimbangan yang mendalam. Remaja cenderung mencari hanya kepuasan yang dapat dinikmati segera. Itulah sebabnya, mengapa kalangan remaja menjadi pangsa pasar terbesar penyebaran narkoba.


Remaja juga identik dengan ketahanan jiwa yang ringkih dalam menghadapi persoalan hidup. Mereka cepat stress dan depresi. Dikit-dikit galau. Dikit-dikit nangis. Coba deh kamu lihat di Facebook, berapa banyak status-status remaja galau dan putus asa bertebaran di sana. Ada yang karena putus cinta, ada yang meratapi cintanya yang bertepuk sebelah tangan, dan lain semacamnya. Bahkan sampai hal-hal sepele sekalipun, misalnya, lagi sendirian di rumah, juga dikeluhkan. Ketenangan hidup seolah-olah langka. Dan untuk melepaskan diri dari jeratan masalah dan mencari ketenangan hidup, biasanya remaja mencari jalan yang instan, salah satunya dengan gunain narkoba. Halah, cemen amat!

Sobat muda muslim, kita mungkin gembira ketika mendengar kabar listrik masuk desa. Kita juga bangga karena tahu bahwa ABRI juga telah masuk desa (lho ...ini sih jaman Orba dulu). Tapi akankah kita juga gembira ketika ada istilah narkoba masuk desa? Mungkin kamu berfikir bahwa itu hanya istilah saja. Namun, pada kenyataannya ruang lingkup peredaran narkoba saat ini memang tak hanya berkutat di kota, melainkan juga terjadi di daerah pedesaan. Ayo selidik punya selidik. Buka-buka dong infonya di website lain !!. By the way Inna lillahi wa inna ilaihi rooji'uun !! 


Jangan tergoda narkoba

Bro and Sis, fakta di atas menunjukkan bahwa ternyata belitan narkoba di negeri ini sudah sedemikian kuat dan parah. Hingga tak hanya remaja dan kalangan lainnya, aparat penegak hukum pun juga ikut menjadi korban. Nah, bagi kamu nih yang masih ‘bersih’ dari narkoba, jangan deh ikut-ikutan nambah gemuk daftar orang-orang yang sudah kena. Jadikan dirimu tetap bersih hingga di detik terakhir perjalanan hidupmu. Ingatlah bahwa Allah Maha Melihat dan Maha Adil. Allah akan membalas ketangguhanmu mempertahankan diri dengan balasan yang agung, Surga.


Mungkin di antara kamu yang sekarang ini ada yang sedang  puyeng dengan permasalahan hidup yang sedang mendera. Di sisi lain kamu juga mendapat informasi, entah dari teman atau internet, bahwa penyembuh dari keresahanmu itu adalah narkoba. Tipuan mereka bahwa dengan narkoba, hidup akan terasa ringan melayang dan semua masalah akan sirna. Semua iming-iming itu telah membulatkan tekadmu mengambil keputusan melenyapkan masalah dengan nyabu. Gawat nih!

Stop! Jangan kamu teruskan niatmu itu. Tahu kenapa? Memang benar bahwa orang yang nyabu itu akan melupakan semua masalahnya. Yang ada hanyalah kesenangan semata. Tubuh dan pikiran seolah-olah ringan melayang. Tapi ingat, si pemakai hanya melupakan dan bukan menyelesaikan masalahnya. Itu pun sesaat lupa. Kesenangan semu, kebahagiaan semu. Sebab, masalah yang dia hadapi tetap ada dan dia akan kembali ingat manakala pengaruh narkoba telah hilang. Ketika memutuskan nyabu, sebenarnya kamu sedang menambah masalah di dalam hidupmu. Bener lho.

So, bayangkan jika nanti kamu kecanduan barang haram itu, uangmu habis untuk membeli narkoba. Setelah uangmu habis padahal kamu kecanduan, kamu akan menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan uang guna membeli narkoba. Entah itu dengan mencuri, merampok, korupsi kas OSIS dan lain sebagainya. Suatu saat jika kejahatan untuk mendapatkan uang dan aktivitas nyabumu terungkap, kamu pasti berurusan dengan terali besi. Belum lagi di akhirat, kamu akan mendapat azab dari Allah atas aktivitas terlarang ini. Waspadalah, jangan sampe terjerat narkoba!

Selama di dunia ini, mungkin kamu  masih bisa menggunakan atau mengedarkan narkoba yang dengan kelihaian yang kamu punya, mata aparat dan mata manusia lainnya bisa kamu kelabuhi sehingga kelakuanmu bisa terlepas dari pengadilan dunia. Namun kita perlu tahu bahwa tak seorang pun manusia dapat lepas dari pengadilan akhirat. Sebuah pengadilan yang adil yang tak akan ada satu perbuatan salah pun yang dapat disembunyikan. Allah swt berfirman: (Luqman berkata): 

“Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji  sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (QS Luqman [31]: 16)

Firman Allah Swt.: “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS al-Anbiyaa’ [21]: 47)

Sobat muda muslim, sanksi mengkonsumsi narkoba disamakan dengan meminum khamar, yaitu didera sebanyak delapan puluh kali. Itu jika si pemakainya beranggapan bahwa narkoba itu haram dan ia masih tergoda menggunakannya. Beda halnya jika si pemakai mengingkari bahwa narkoba haram alias dia menganggap mengkonsumsi narkoba itu halal, maka hukuman untuknya adalah hukuman mati. Ini semua adalah bentuk pengaturan dan penjagaan agama terhadap pemeluknya sehingga dapat terbebas dari belenggu narkoba yang dapat menghancurkan masa depan mereka baik itu di dunia maupun di akhirat.

Bro and Sis pembaca setia ... sudah sangat jelas bahwa narkoba bukanlah sumber kebahagiaan. Sebaliknya, ia adalah sumber kehancuran dan malapetaka bagi masa depan sebuah generasi. Dan tahukah kamu di mana sebenarnya letak kebahagiaan hakiki itu? 

Simak firman Allah Ta’ala ini:

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS ar-Ra’d [13]: 28)

Ayat di atas memberikan gambaran tentang di mana sebenarnya letak kebahagiaan hakiki itu. Hati kita akan merasa tentram jika kita senantiasa ingat kepada Allah. Kita harus sadar bahwa manusia hanyalah makhluk ciptaan Allah yang banyak memiliki kekurangan, termasuk kekurangan dalam hal lemahnya kita mengahadapi berbagai permasalahan hidup. Dengan mengingat Allah kita akan sadar bahwa Allah akan selalu di sisi kita, membantu kita dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Tak ada satu pun  masalah yang tak dapat dipecahkan jika Allah sudah berkenan memberikan jalan keluarnya.

Permasalahannya adalah, kita akan sulit untuk senantiasa mengingat Allah jika kita jauh dariNya. Lalu bagaimana cara mendekati Allah? Tentu tidak sembarangan. Untuk bisa bertemu dengan presiden saja kita pasti disuguhi seperangkat aturan yang harus kita taati. Entah itu bajunya harus ini dan itu, kapan waktunya, dan lain semacamnya. Apalagi untuk dekat dengan Allah. Allah telah menetapkan seperangkat aturan yang dikemas dalam Dinul Islam yang Dia wahyukan kepada utusanNya, yakni Rasulullah Muhammad saw.

Nah, buat kamu yang udah kadung jadi pengedar or pengguna narkoba, jangan putus asa, pintu taubat insya Allah masih terbuka selama kamu masih hidup. Manfaatkan kesempatan di sisa usiamu untuk bertaubat dan melakukan banyak amal shalih. Jauhi temanmu yang jahat, dekati teman baru yang baik-baik. Ok? So, jika kamu memang ingin dekat denganNya, mau tidak mau kita harus serius ngaji atau mempelajari Dinul Islam dan syariatnya ini serta mengamalkannya, Siapkah dirimu untuk ngaji? Insya Allah siap ya. [Farid Ab]

PACARAN ITU NAFSU, BUKAN CINTA


 Hasil gambar untuk haram pacaran

Temanya pacaran nich !!. Hehehe.. nggak apa-apa lah. Kan banyak juga yang belum tahu. Bagi kamu yang udah tahu jangan bosen. Saya aja nulisnya hampir bosan. Cuma gimana lagi, dakwah memang begitu. Kita seringkali menyangka bahwa apa yang sudah kita sampaikan secara sering akan mudah dipahami orang. Ternyata nggak. Ada yang memang belum pernah baca, ada yang baru tahu dan belum paham. Banyak alasan. Tetapi yang pasti, pembaca gaulislam setiap pekannya bertambah dan banyak yang baru tahu. Selain itu, karena tak semua bisa mengakses website maka edisi cetak ini jadi andalan mereka untuk mendapatkan informasi. Tak mengapa, yang penting ada beda rasanya dalam setiap edisi yang membahas tema sejenis. Tul nggak?

Oh ya, mungkin kamu kaget ya dikatain bahwa pacaran itu nafsu, bukan cinta. Padahal, kalo makan saja nggak nafsu kan jadinya nggak enak makan. Hehehe… beda persoalan, Bro en Sis. Ini soal cinta dan nafsu jelas berbeda. Nafsu umumnya cenderung membuat orang ingin melakukan sesukanya, sementara cinta masih berpikir apakah yang dilakukannya benar atau salah menurut aturan yang berlaku, khususnya ajaran agama kita, Islam. Nah, edisi kita kita bakal bahas seputar cinta, nafsu, dan juga pacaran. Yuk ah, tancap gas!

Saat Jatuh Cinta
Ada sebuah puisi yang pernah diposting seorang anggota milis, jaman saya mengelola milis Majalah Permata antara tahun 2001 hingga 2004. Ini ada penggalan puisinya yang dikirim Astari Sekar Ayu:

Rabbi…/ Aku punya pinta/ Bila suatu saat aku jatuh cinta/ Penuhilah hatiku dengan bilangan cintaMu/ yang tak terbatas/ Biar rasaku
padaMu tetap utuh.

Pernah jatuh cinta? Bagaimana rasanya? Pasti senang dong ya. Enak aja bawaannya. Hidup berasa nikmat banget. Rasanya nggak mantep kalo nggak cerita kepada teman-teman kalo kita sedang jatuh cinta. Biar teman-teman juga merasakan apa yang sedang kita rasakan. Bila perlu, kita cerita kepada siapa saja tentang orang yang sedang kita cintai meski orang yang kita cintai itu tak tahu bahwa dia sedang  kitacintai. Kita begitu percaya diri dan mulai mencari cara untuk mendekatinya.

Cinta emang selalu menyita perhatian kita. Ada di antara kita yang kemudian bahagia dengan cinta, tapi nggak sedikit yang merana karena cinta. Itu sebabnya, wajar juga kalo novelis Mira W pernah menyampaikan: “Kita boleh hidup dengan cinta, tapi jangan mati karena cinta”. Hmm.. boljug neh pernyataannya. Soalnya banyak juga manusia yang terbius cinta (khususnya cinta kepada lawan jenis, harta, dan juga jabatan) hingga lupa segalanya. Sebab, yang ada dalam benaknya hanyalah cinta, cinta, dan cinta.

Hati-hati dengan cinta buta
Cinta buta adalah cinta yang tak mengikuti aturan Islam. Ia bebas berbuat apa saja. Termasuk saat orang yang model begitu tuh jatuh cinta, maka ia akan buta dan gelap mata. Berbuat sesukanya dan mencampakkan norma agama.

Ada beberapa kerusakan akibat cinta buta ini (Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam al-Jawabul Kafi Liman Saala’ Anid Dawaaisy-syafi (edisi terj.) hlm, 242-244: 

Pertama, lupa mengingat Allah. Lebih sibuk mengingat makhlukNya, yakni orang yang dicintainya, misalnya. Jika dia lebih kuat mengingat Allah, insya Allah mengingat makhlukNya jadi terkendali. Tapi jika lebih kuat mengingat makhlukNya, maka mengingat Allah akan dikalahkan.
Kedua, menyiksa hati. Cinta buta, meski adakalanya dinikmati oleh pelakunya, namun sebenarnya ia merasakan ketersiksaan hati yang paling berat.
Ketiga, hatinya tertawan dan terhina. Ya, hatinya akan tertawan dengan orang yang dicintainya. Namun, karena ia mabuk cinta, maka ia tidak merasakan musibah yang menimpa. So, ati-ati deh kalo jatuh cinta. Jangan sampe hati kita tertawan dengannya, hingga lupa segalanya.
Keempat, melupakan agama. Tak ada orang yang paling menyia-nyiakan agama dan dunia melebihi orang yang sedang dirundung cinta buta. Ia menyia-nyiakan maslahat agamanya karena hatinya lalai untuk beribadah kepada Allah. Kalo ada teman kita ketika jatuh cinta tuh sampe nggak sholat, nggak sekolah, dan nggak belajar, karena cuma mikirin dia, maka itu udah dibilang cinta buta. Jadi, kita kudu ingatkan supaya jangan keterusan.
Kelima, mengundang bahaya. Bahaya-bahaya dunia dan akhirat lebih cepat menimpa kepada orang yang dirundung cinta buta melebihi kecepatan api membakar kayu kering. Ketika hati berdekatan dengan orang yang dicintainya secara buta itu, ia akan menjauh dari Allah. Jika hati jauh dari Allah, semua jenis marabahaya akan mengancamnya dari segala sisi karena setan menguasainya. Jika setan telah menguasainya, maka mana ada musuh yang senang lawannya senang? Semua musuh ingin musuhnya dalam bahaya. Duh, jangan sampe kejadian. Cukup fakta-fakta soal perzinahan dan penularan penyakit seksual itu menjadi perhatian bagi kita untuk nggak melakukan hal yang sama. Naudzubillahi min dzalik.
Keenam, setan akan menguasai. Jika kekuatan setan menguasai seseorang, ia akan merusak akalnya dan memberikan rasa waswas. Bahkan, mungkin tak ada bedanya dengan orgil alias orang gila. Mereka nggak menggunakan akalnya secara layak. Padahal yang paling berharga bagi manusia adalah akalnya yang membedakan ia dengan binatang. So, nggak heran dong kalo banyak yang kejerumus berbuat maksiat karena mikirnya instan banget. Cuma kepikiran enak aja menurut hawa nafsunya. Nggak mikir jauh ke depan: soal dosa dan akibat dosa tersebut.
Ketujuh, mengurangi kepekaan. Cinta buta akan merusak indera atau mengurangi kepekaannya, baik indera suriya (konkret) maupun indera maknawi (abstrak). Kerusakan indera maknawi mengikuti rusaknya hati, sebab jika hati telah rusak, maka organ pengindera lain, seperti mata, lisan, telinga, juga turut rusak. Artinya, ia akan melihat yang buruk pada diri orang yang dicintainya secara buta itu sebagai sebuah kebaikan dan juga sebaliknya.

Tetap iffah selama jatuh cinta
Menurut Hamka, “Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan menimbulkan tangis sedu sedan. Tetapi cinta menghidupkan penghargaan, menguatkan hati dalam perjuangan, menempuh onak dan duri penghidupan.”

Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyah, ada persoalan besar yang harus diperhatikan oleh orang yang cerdas, yaitu bahwa puncak kesempurnaan, kenikmatan, kesenangan, dan kebahagiaan yang ada dalam hati dan ruh tergantung pada dua hal. 

Pertama, karena kesempurnaan dan keindahan sesuatu yang dicintai, dalam hal ini hanya ada Allah, karenanya hanya Allah yang paling utama dicintai. 
Kedua, puncak kesempurnaan cinta itu sendiri, artinya derajat cinta itu yang mencapai puncak kesempurnaan dan kesungguhan (al-Jawabul Kafi Liman Saala’ Anid Dawaaisy-syafi (edisi terj.) hlm, 255).

Lebih lanjut Ibnu Qayyim menjelaskan, “Semua orang yang berakal sehat menyadari bahwa kenikmatan dan kelezatan yang diperoleh dari sesuatu yang dicintai, bergantung kepada kekuatan dorongan cintanya. Jika dorongan cintanya sangat kuat, kenikmatan yang diperoleh ketika mendapatkan yang dicintainya tersebut lebih sempurna.”

So, meski kita merasa hidup lebih indah ketika jatuh cinta tapi bukan berarti bebas melakukan apa saja atas nama cinta. Insya Allah saya cukup mengerti dengan kondisi temen-temen remaja. Di usia yang pubertas ini, apalagi ditambah dengan bombardir informasi di media massa yang ternyata lebih banyak menyesatkan ini, akhirnya nggak sedikit yang awalnya berkomitmen untuk tidak mengekspresikan cinta lewat pacaran, tapi ternyata rontok digerus arus informasi dan kehidupan yang rusak. Sebab pernah ada juga teman kita yang berkirim e-mail ke saya bahwa ia awalnya termasuk kuat, bahkan dari kalangan keluarga yang taat beragama, dan punya prinsip nggak akan pacaran sebelum nikah.

But, apa daya, prinsip tersebut akhirnya hilang disapu gemuruh hawa nafsu. Meski tidak sampe kepada perzinahan (setidaknya menurut pengakuannya di e-mail tersebut), tapi dia merasa harus taubat. Alhamdulillah, sikap kawan kita ini patut diteladani. Ngaku salah dan mau memperbaiki diri. Itu sebabnya nih, buat anak cewek, jangan tergoda rayuan cowok. Cuma anehnya meski banyak diwanti-wanti, tetep aja cewek banyak yang tertipu dengan kelihaian rayuan anak cowok. Walah, itu sih cowoknya emang buaya, dan ceweknya ternyata penyayang binatang. Waaah… jadi klop dong?
Jadi, tetep jaga diri, jaga pikiran, dan jaga perasaan ketika jatuh cinta. Jangan nekat mengekspresikannya di jalur yang salah seperti pacaran dan seks bebas. Tetep iffah (jaga kesucian diri) ya. So, kudu ati-ati banget.

Yuk, kita mulai lebih dewasa dalam berpikir dan bertindak. Jangan terus main-main dalam masalah seserius ini. Kalo pun kita belum mampu untuk menikah, jangan nekat menikah. Karena pernikahan bukan urusan main-main. Oya, kita pun harus rela untuk membuang jauh-jauh pikiran murah dan murahan tentang “pacaran”. Karena pacaran sebatas penyaluran nafsu belaka, bukan cinta. Bener lho. Soalnya kalo emang cinta nggak bakal memilih pacaran. Pacaran itu maksiat. Jadi, jaga diri hingga saatnya siap untuk menikah.

Bro en Sis..., ada baiknya sosialisasi tentang kesucian pernikahan kepada para remaja muslim rasa-rasanya perlu digiatkan terus. Jangan sampe kalah dengan sosialisasi pacaran yang sudah berani melanggar batasan norma masyarakat, dan juga ajaran agama.Ya..., tugas kita adalah belajar Islam dengan benar, memahaminya, dan mengamalkannya dengan berdakwah kepada teman yang lain. Sehingga rahmat Islam tersebar makin luas. Insya Allah [O Solichin]



Rabu, 04 September 2019

RESEP MASAKAN OLAHAN IKAN

Ikan sudah menjadi salah satu sumber pangan di Indonesia karena memang sebagian besar Indonesia terdiri dari perairan. Tak heran hasil ikan di Indonesia pun melimpah, sehingga masyarakat Indonesia sebagian besar mengkonsumsi ikan tiap harinya. Berikut adalah file PDF seputar masakan olahan dari ikan yang mudah kita dapatkan.



DOWNLOAD

Selasa, 03 September 2019

JURUS SEHAT RASULULLAH SAW

Rasulullah SAW, memang pantas mendapat predikat sebagai suri teladan bagi umat manusia dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal pemeliharaan kesehatan. Untuk membangun budaya hidup sehat, Rasulullah SAW telah memberikan beberapa contoh teladan yang seharusnya diikuti oleh kita sebagai umatnya kalau kita menginginkan hidup dengan derajat kesehatan yang baik dan berkualitas. Berikut ini file PDF tentang beberapa anjuran, pengobatan Islami dan tentunya halal dalam membiasakan pola hidup sehat. Semoga bermanfaat ...



DOWNLOAD

KHALIFAH SEPANJANG PIMPINAN AL QUR'AN & SUNNAH

Khilafah (Arab: الخلافة‎, Al-Khilāfah) didefinisikan sebagai sebuah sistem kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslim di dunia untuk menerapkan Syariah Islam secara kaffah dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia. Orang yang memimpinnya disebut Khalifah, dapat juga disebut Imam atau Amirul Mukminin. Semoga bermanfaat ...



DOWNLOAD

GUIDANCE GREEN RAMADHAN (SAVE EARTH)

MENGAPA 1 MUHARRAM DIJADIKAN TAHUN BARU HIJRIYAH?



By: KH Hafidz Abdurrahman

Hasil gambar untuk tahun baru hijriyah

Penetapan kalender Tahun Baru Islam ditetapkan ketika ‘Umar bin al-Khattab menjadi Khalifah (13-23 H/634-644 M), setelah beliau melakukan musyawarah dengan para sahabat Rasulullah salla-Llahu ‘alaihi wa sallama. Yang dijadikan dasar, bukan hari kelahiran Nabi, juga hari wafatnya Nabi, yaitu 12 Rabiul Awwal, tetapi hijrah Rasulullah salla-Llahu ‘alaihi wa sallama.

Pertanyaannya, jika yang dijadikan patokan adalah hijrah Nabi salla-Llahu ‘alaihi wa sallama, mengapa tanggal 1 Muharram, bukan bulan Rabiul Awwal? Padahal riwayat yang paling kuat tentang peristiwa hijrah menyatakan, bahwa hijrah dilakukan oleh Nabi dan Abu Bakar dari Makkah ke Madinah di bulan Rabiul Awwal [Lihat, Ibn Hajar, Fath al-Bari, Juz VIII/575].

Hijrah dijadikan sebagai kalender Tahun Baru Islam, atas usulan ‘Ali bin Abi Thalib. Alasan beliau, karena itulah hari dimana Nabi salla-Llahu ‘alaihi wa sallama meninggalkan wilayah Syirik. ‘Umar pun setuju. Beliau menegaskan, bahwa hijrah itu telah memisahkan antara yang haq dengan yang batil. Antara Islam dengan kekufuran. [Lihat, Ibn Hajar, Fath al-Bari, Juz VIII/576 dan 577].

Lalu, mengapa yang dijadikan patokan 1 Muharram, bukan 12 Rabiul Awwal? Ibn Hajar al-Asqalani, mengutip penjelasan as-Suhaili, bahwa dasar penetapan sahabat itu merujuk pada firman Allah:

لمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلىَ التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُوْمَ فِيْهِ [التوبة: 108]

“Sungguh, masjid yang dibangun berdasarkan ketakwaan sejak hari pertama itu lebih pantas dijadikan tempat Engkau melaksanakan shalat di sana.” [Q.s. at-Taubah: 108]

Para sahabat memahami, bahwa yang dimaksud “hari pertama” di dalam ayat ini bukan hari pertama secara mutlak. Tetapi, hari pertama yang sudah definitif, yaitu hari ketika Nabi tiba di Quba’, hari dimana Islam mendapatkan kemuliaan. Nabi salla-Llahu ‘alaihi wa sallama juga bisa menunaikan ibadah kepada Rabb-nya dengan aman dan tenang. Karena itu, hari yang dijadikan patokan penanggalan adalah “hari pertama kemenangan”. [Lihat, Ibn Hajar, Fath al-Bari, Juz VIII/575-576]. Tapi kapan itu?

Para sahabat akhirnya menetapkan 1 Muharram sebagai “Hari Pertama” di tahun baru. Karena, itu merupakan hari pertama, di bulan pertama, setelah kemenangan yang mereka didapatkan pada Bai’at Aqabah II. Bai’at yang menandai penyerahan kekuasaan (istilam al-hukm) dari kaum Anshar kepada Nabi salla-Llahu ‘alaihi wa sallama. Bai’at Nushrah wa Man’ah, yaitu sumpah setia untuk memberikan pertolongan dan perlindungan kepada Nabi dan agamanya.

Karena Bai’at Aqabah II ini terjadi di pertengahan bulan Dzulhijjah, maka awal bulan berikutnya, yaitu 1 Muharram ditetapkan sebagai “Hari Pertama” kemenangan itu. Inilah penjelasan yang memuaskan akal dan menentramkan hati, mengenai alasan dipilihnya 1 Muharram sebagai tahun baru Islam. Tahun yang menandai kemenangan Islam dan umatnya, setelah Bai’at Aqabah II, dan Islam mendapatkan kekuasaan, ditandai dengan berdirinya Negara Islam di Madinah.

Bai’at Aqabah II inilah yang ditakuti oleh Iblis, sehingga Iblis naik di atas bukit, dan berteriak, agar rahasia Rasulullah diketaui oleh kaum Kafir Quraisy [al-Mubarakfuri, ar-Rahiq al-Mahtum, hal. 138]. Iblis yang panik dengan peristiwa Bai’at ‘Aqabah II, akhirnya menyusup dalam pertemuan kaum Kafir Quraisy di Darun Nadwah, dengan menjelma menjadi kakek-kakek tua renta. Ketika Nabi mengetahui Bai’at ‘Aqabah II tersebut diketahui oleh Iblis, maka segera Nabi titahkan kepada kaum Anshar untuk kembali, dan tutup mulut. Karena itu, ketika kaum Quraisy mendatangi kaum Musyrik Yatsrib, termasuk Abdullah bin Ubay bin Salul, tak satu pun mereka yang mengetahui peristiwa tersebut.

‘Aqabah itu terletak di Mina. Mina itu, kata Nabi, “Ma Baina al-Jabalain” [Lembah yang terletak di antara dua gunung]. Karena itu, tempat ini sangat tersembunyi. Tempat yang tak jauh dari tiang ‘Aqabah, tempat jamaah haji melempar Jumrah ‘Aqabah, di tanggal 10 Dzulhijjah. Tak jauh dari tempat itulah, Bai’at ‘Aqabah II itu dilaksanakan oleh Nabi. Di tempat itulah, kini berdiri Masjid Bai’at, yang dibangun oleh Khalifah Abu Ja’far al-Manshur, Khalifah kedua, di era Khilafah ‘Abbasiyah.

Ketika kaum Kafir Quraisy tak mendapatkan informasi apapun tentang Bai’at ‘Aqabah II dari orang-orang Yatsrib, selain informasi dari Iblis tadi, maka mereka pun merasa tenang. Sampai akhirnya, apa yang mereka takutkan itu benar-benar menjadi kenyataan, setelah Nabi hijrah, meninggalkan Makkah, dan selamat dari endusan dan pegejaran kaum Kafir Quraisy, hingga sampai di Madinah. Abdullah bin Ubay pun baru tahu, setelah Nabi sampai di Tsaniyatu al-Wada’, ketika disambut begitu luar biasa oleh penduduk Madinah.

Maka, Bai’at ‘Aqabah, yang merupakan bai’at nushrah wa man’ah itu menjadi tonggak kemenangan. Karena ini bukan bai’at untuk kenabian dan kerasulan, tetapi bai’at untuk memberikan kekuasaan kepada Nabi. Bai’at inilah yang kemudian dijadikan sebagai pedoman sahabat dalam pengangkatan Khalifah, pengganti Nabi. Dengannya, para sahabat berijmak mengangkat Abu Bakar as-Shiddiq menjadi Khalifah.

Karena itu, Imam an-Nawawi, dalam kitabnya Raudhatu at-Thalibin, maupun Imam al-Mawardi, dalam kitabnya, al-Ahkam as-Sulthaniyah, kemudian menjadikan bai’at ini sebagai metode baku dalam pengangkatan Khalifah. Ini merujuk kepada pengangkatan Abu Bakar. Pengangkatan Abu Bakar sendiri merujuk pada Bai’at ‘Aqabah II, ketika Nabi dibai’at untuk mendapatkan kekuasaan, demi menjalankan pemerintahan berdasarkan apa yang diturunkan oleh Allah SWT.

CARA PINTAR PILIH PANGAN ASAL HEWAN.

STRATEGI CHINA KOMUNIS MENSEKULERKAN ISLAM DINEGARANYA

Banyak hal yang harus kita ketahui tentang saudara Muslim kita di China. Ada apa yang terjadi sebenarnya dibalik "tirai dunia yang tertutup disana." Semoga referensi dari file PDF ini membuka info dan wawasan kita sebagai media tabayyun atas informasi yang ada. Semoga bermanfaat ...

Minggu, 01 September 2019

SEKILAS TENTANG PLC (PROGRAMABLE LOGIC CONTROL)

                     Hasil gambar untuk plc          

Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam. Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah :sistem elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O dijital maupun analog.
https://anwarmekatronikapens.files.wordpress.com/2015/04/screenshot_11.png
Input dan Output PLC
Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :

Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.  

PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan.Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1 menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak.
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara umum dan secara khusus. Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:

Sekuensial Control
PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
Monitoring Plant
PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.    
                   
Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC (Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.
          
Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.
 
Rangkaian setelah menggunakan PLC
 
Rangkaian sebelum menggunakan PLC





Relai VS PLC
Dari rangkaian yang rumit untuk dipelajari karena banyak seri dan parallel pada sensor dan relai, pada PLC dibuat dipermudah dimana setiap sensor atau push button dihubungkan satu persatu ke PLC, sehinga mempermudah dalam pemeliharan ataupun perbaikan/trouble shoot. Seperti terlihat pada gambar diatas untuk system PLC dan dibawah untuk sistem relai manual.

Semoga penjelasan singkat bisa menambah wawasan kita akan PLC dan juga pentingnya sebuah modernisasi teknologi yang terus ter-update tanpa henti

BUKTI-BUKTI KEJAYAAN ISLAM MASA LALU DALAM NAUNGAN KHILAFAH

By: Lutfi Sarif Hidayat | Direktur Civilization Analysis Forum (CAF)


Peradaban Islam telah memberikan tinta emas dalam perjalanan kehidupan manusia dalam berbagai aspek. Kemajuan ilmu pengetahuan hingga kesejahteraan masyarakat turut menjadi catatan gemilang ketika peradaban Islam tegak di muka bumi ini. Peradaban Islam tersebut adalah masa dimana Islam menjadi pedoman dalam segala lini kehidupan rakyat dengan kesempurnaan aturan yang ada di dalamnya dan tegak dalam satu institusi politik Khilafah Islamiyyah.

Kegemilangan ini bukan muncul karena kebetulan atau isapan jempol belaka apalagi hanya retorika semata. Namun itu salah satu hikmah dan rahmat yang Allah jaminkan ketika setiap aturan diterapkan secara utuh tanpa memilah-milih. Sebagaimana ada kaidah yang mengatakan bahwa setiap ada syariah, maka pasti akan ada maslahat. Itulah kemudian yang menjadikan Khilafah Islamiyyah secara imani dan alami akan memberikan keterjaminan berkah dan maslahat bagi kehidupan manusia, dan termasuk di dalamnya kesejahteraan.

Rekaman jejak emas masa peradaban Islam hingga sekarang masih ada dan bahkan bisa ditemukan dalam banyak catatan-catatan sejarah yang ditulis oleh orang non-muslim. Sebagai contoh adalah apa yang dikatakan Will Durant seorang sejarawan barat. Dalam buku yang dia tulis bersama Istrinya Ariel Durant, Story of Civilization, dia mengatakan, “Para Khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan kerja keras mereka. Para Khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang untuk siapapun yang memerlukan dan memberikan kesejahteraan selama beradab-abad dalam wilayah yang sangat luas. Fenomena seperti itu belum pernah tercatat (dalam sejarah) setelah zaman mereka”

Mary McAleese, Presiden ke-8 Irlandia yang menjabat dari tahun 1997 sampai 2011. Dia juga seorang anggota Delegasi Gereja Katolik Episkopal untuk Forum Irlandia Baru pada 1984 dan anggota delegasi Gereja Katolik ke North Commission on Contentious Parades pada 1996. Dalam pernyataan persnya terkait musibah kelaparan di Irlandia pada tahun 1847 (The Great Famine), yang membuat 1 juta penduduknya meninggal dunia. Terkait bantuan itu, Mary McAleese berkata:

“Sultan Ottoman (Khilafah Utsmani) mengirimkan tiga buah kapal, yang penuh dengan bahan makanan, melalui pelabuhan-pelabuhan Irlandia di Drogheda. Bangsa Irlandia tidak pernah melupakan inisiatif kemurahan hati ini. Selain itu, kita melihat simbol-simbol Turki pada seragam tim sepak bola kita.”



Peradaban Islam dan Barat

Dr. Musthafa As Siba’i dal am kitab Min Rawa’i Hadhratina memuat perkataan sejumlah tokoh dalam mengomentari tentang peradaban Islam maupun barat. Jacques C. Reister mengatakan, “Selama lima ratus Islam menguasai dunia dengan kekuatannya, ilmu pengetahuan dan peradaban yang tinggi.”

Maksud dari ungkapan tersebut adalah masa yang dikenal dengan abad pertengahan. Dimana menurut banyak sejarawan masa tersebut adalah satu puncak masa keemasan dari peradaban Islam. Meski sebenarnya sepanjang peradaban Islam lebih dari 14 abad berdiri kebaikan selalu didapatkan oleh masyarakat.

Masih dalam kitab yang sama, Montgomery Watt mengungkapkan, “Cukup beralasan jika kita menyatakan bahwa peradaban Eropa tidak dibangun oleh proses regenerasi mereka sendiri. Tanpa dukungan Islam yang menjadi ‘dinamo’-nya, Barat bukanlah apa-apa.” Hal yang sama pernah dikatakan oleh Barack Obama. Dia mengatakan. “Peradaban berhutang besar pada Islam.” Maksudnya adalah peradaban Barat memiliki utang besar kepada peradaban Islam.

Ungkapan-ungkapan di atas memberikan satu gambaran bahwa ada masa dimana perbedaan antara peradaban Islam dengan barat begitu terasa. Hal ini sebagaimana disampaikan Lavis dan Rambou dalam karya sejarahnya. Dikatakan bahwa di Eropa pada abad ke-7 M hingga sesudah abad ke-10 M seperti di Inggris Anglo-Saxon merupakan negeri yang tandus, terisolir, kumuh dan liar.

Rumah-rumah dibangun dengan batu kasar tidak dipahat dan diperkuat dengan tanah halus. Rumah-rumahnya dibangun di dataran rendah, berpintu sempit, tidak terkunci kokoh dan dinding serta temboknya tidak berjendela. Wabah-wabah penyakit berulang-ulang menimpa binatang-binatang ternak yang menjadi sumber penghidupan satu-satunya.

Pada masa itu Eropa penuh dengan hutan-hutan belantara dengan sistem pertanian terbelakang. Dari rawa-rawa yang banyak terdapat di pinggiran kota, tersebar bau-bau busuk yang mematikan. Rumah-rumah di Paris dan London dibangun dari kayu dan tanah yang dicampur dengan jerami dan bambu, dan tidak berventilasi. Mereka tidak mengenal kebersihan. Kotoran hewan dan sampah dapur dibuang di depan rumah sehingga menyebarkan bau-bau busuk yang meresahkan. Kota terbesar di Eropa pada waktu itu berpenghuni tidak lebih dari 25.000 orang.

Kondisi demikian sangat berbeda dengan peradaban Islam, khususnya pada masa tersebut. Bukti sejarah yang sangat nyata adalah ketika melihat kota-kota besar Islam seperti Baghdad, Damaskus, Cordoba, Granada dan Sevilla. Dari situ akan diketahui bagaimana keadaan kota-kota ini yang merupakan pusat-pusat peradaban Islam pada masanya masing-masing.

Dan aspek lain yang menjadi keagungan peradaban Islam adalah bagaimana perhatiannya terhadap seluruh masyarakat, baik muslim ataupun non muslim. Seorang orientalis dan sejarawan Kristen bernama T.W. Arnold dalam bukunya, The Preaching of Islam : A History of Propagation Of The Muslim Faith, dia banyak membeberkan fakta-fakta kehidupan dalam negara Khilafah.

“Perlakuan terhadap warga Kristen oleh Pemerintahan Khilafah Turki Utsmani–selama kurang lebih dua abad setelah penaklukan Yunani–telah memberikan contoh toleransi keyakinan yang sebelumnya tidak dikenal di daratan Eropa).”

Tidak jauh berbeda, Karen Amstrong mengatakan bahwa kaum Yahudi menikmati zaman keemasan di Andalusia. Dia mengatakan “Under Islam, the Jews had Enjoyed a golden age in al-Andalus.”

Bukti Kesejahteraan Rakyat era Khilafah

Era Khilafah adalah masa dimana dunia Islam mendapatkan tempat istimewa dari lawan maupun kawan karena keagungan yang dimilikinya. Pernah suatu ketika Raja Spanyol Kristen, Ardoun Alfonso pada tahun 351 H berkunjung kepada Khalifah Al-Mustansir. Melihat bagaimana keadaan peradaban Islam pada waktu, tatkala menghadap khalifah, Alfonso merebahkan diri bersujud sesaat kemudian berdiri tegak, lalu maju beberapa langkah dan kembali bersujud. Itu dilakukan berulang-ulang sampai dia berdiri tegak di hadapan khalifah, kemudian membungkukkan lagi untuk mencium tangan khalifah.

Hal ini mengisyaratkan tentang bagaimana kewibawaan peradaban Islam dimata lawan maupun kawan dengan segala keutamaan yang ada padanya. Selain itu, dalam hal kesejahteraan akan banyak ditemukan bukti-bukti nyata dalam masa khilafah.

a. Infrastruktur

Dalam hal infrastruktur bisa terlihat dalam bagaimana tata ruang kota-kota besar pada era khilafah. Utamanya terdapat di dalam kota-kota besar Islam pada waktu itu yang pada waktu menjadi satu bentuk keagungan tersendiri dibandingkan peradaban lainnya, khsusunya barat.

Pada masa Bani Umayyah, Cordoba menjadi ibukota Andalus yang muslim. Kota ini dikelilingi dengan taman-taman hijau. Pada malam harinya diterangi dengan lampu-lampu sehingga pejalan kaki memperoleh cahaya sepanjang sepuluh mil tanpa terputus. Lorong-lorongnya dialasi dengan batu ubin, dan sampah-sampah disingkirkan dari jalan-jalan. Penduduknya lebih dari satu juta jiwa.

Tempat-tempat mandi berjumlah 900 buah dan rumah-rumah penduduknya berjumlah 283.00 buah. Gedung-gedung sebanyak 80.000 buah, masjid ada 600 buah dan luas kota Cordoba adalah 30.000 hasta. Tiinggi menaranya 40 hasta dengan kubah menjulang berdiri di atas batang-batang kayu terukir yang ditopang oleh 1093 tiang yang terbuat dari berbagai marner.

Pada malam hari ada sebuah masjid dengan 4.700 buah lampu yang meneranginya dan setiap tahunnya menghabiskan 24.000 ritl minyal. Di sisi selatan masjid tampak 19 pintu berlapiskan perunggu yang sangat menakjubkan kreasinya, sedang di pintu tengahnya berlapiskan lempengan-lempengan emas.

Di Granada terdapat bangunan di dalam Istana Al-Hamra yang merupakan lambang keajaiban dari masa ke masa. Istana ini didirikan di atas bukit yang menghadap ke kota Granada dan hamparan ladang yang luas dan subur mengelilingi kota itu sehingga tampak sebagai tempat terindah di dunia.

Jika beralih ke Baghdad akan dijumpai bahwa biaya yang dibelanjakan untuk membangun kota ini mencapai 4.800.000 dirham, sedang jumlah pekerja mencapai 100.000 orang. Kota ini mempunyai tidak lapis tembok besar dan kecil mencapai 6.000 buah di bagian timur dan 4.000 buah di bagian barat. Selain sungai Dijlah dan Furat, di situ juga terdapat 11 sungai cabang yang airnya mengalir ke seluruh rumah-rumah dan istana-istana Baghdad. Di sungai Dijlah sendiri terdapat 30.000 jembatan. Tempat mandinya mencapai 60.000 buah. Masjid-masjid mencapai 300.000 buah. Bukti majunya peradaban Islam dalam hal bangunan tentu tidak terbatas dalam tempat tersebut.

b. Pendidikan dan Kesehatan

Dalam bidang pendidikan, khilafah Islam sangat memperhatikan agar rakyatnya cerdas. Anak-anak dari semua kelas sosial mengunjungi pendidikan dasar yang terjangkau semua orang. Negaralah membayar para gurunya. Selain 80 sekolah umum Cordoba yang didirikan Khalifah Al-Hakam II pada 965 M, masih ada 27 sekolah khusus anak-anak miskin. Di Kairo, Al-Mansur Qalawun mendirikan sekolah anak yatim. Dia juga menganggarkan setiap hari ransum makanan yang cukup serta satu stel baju untuk musim dingin dan satu stel baju untuk musim panas.

Bahkan untuk orang-orang badui yang berpindah-pindah, dikirim guru yang juga siap berpindah-pindah mengikuti tempat tinggal muridnya.

Seribu tahun yang lalu, universitas paling hebat di dunia ada di Gundishapur, Baghdad, Kufah, Isfahan, Cordoba, Alexandria, Cairo, Damaskus dan beberapa kota besar Islam lainnya. Perguruan tinggi di luar khilafah Islam hanya ada di Konstantinopel yang saat itu masih menjadi ibukota Romawi Byzantium, di Kaifeng ibukota China atau di Nalanda, India. Di Eropa Barat dan Amerika belum ada perguruan tinggi.

Selain itu dikenal juga dengan istilah kuttab yang menjadi tempat belajar dan dibangun di samping masjid. Menurut Ibnu Haukal, di satu kota saja dari kota-kota Sicilia ada 300 kuttab, bahkan ada beberapa kuttab yang luas dan mampu menampung hingga ratusan bahkan ribuan siswa,

Dalam bidang kesehatan, pada kurun abad 9-10 M, Qusta ibn Luqa, ar-Razi, Ibn al-Jazzar dan al-Masihi membangun sistem pengelolaan sampah perkotaan, yang sebelumnya hanya diserahkan pada kesadaran masing-masing orang, yang di perkotaan padat penduduk akan menciptakan kota yang kumuh. Kebersihan kota menjadi salah satu modal sehat selain kesadaran sehat karena pendidikan.

Tenaga kesehatan secara teratur diuji kompetensinya. Dokter Kekhalifahan menguji setiap tabib agar mereka hanya mengobati sesuai dengan pendidikan atau keahliannya. Mereka harus diperankan sebagai konsultan kesehatan dan bukan orang yang sok mampu mengatasi segala penyakit. Ini adalah sisi hulu untuk mencegah penyakit sehingga beban sisi hilir dalam pengobatan jauh lebih ringan.

Negara membangun rumah sakit di hampir semua kota di seantero Khilafah Islam. Bahkan pada tahun 800 M di Bagdad sudah dibangun rumah sakit jiwa yang pertama di dunia. Sebelumnya pasien jiwa hanya diisolasi dan paling jauh dicoba diterapi dengan ruqyah. Rumah-rumah sakit ini bahkan menjadi favorit para pelancong asing yang ingin mencicipi sedikit kemewahan tanpa biaya, karena seluruh rumah sakit di dalam Khilafah Islam ini bebas biaya.

c. Pertanian dan Industri

Dalam bidang pertanian, dikenal dengan ‘revolusi pertanian Muslim’ yang menyinergikan semua teknologi baik cuaca, peralatan untuk mempersiapkan lahan, teknologi irigasi, pemupukan, pengendalian hama, teknologi pengolahan pasca panen hingga manajemen perusahaan pertanian.

Dengan adanya revolusi ini menaikkan panen hingga 100% pada tanah yang sama. Kaum Muslim mengembangkan pendekatan ilmiah yang berbasis tiga unsur: sistem rotasi tanaman; irigasi yang canggih; serta kajian jenis-jenis tanaman yang cocok dengan tipe tanah, musim dan jumlah air yang tersedia. Inilah cikal-bakal “precission agriculture“. Revolusi ini ditunjang juga dengan berbagai hukum pertanahan Islam sehingga orang yang memproduktifkan tanah mendapat insentif. Tanah tidak lagi dimonopoli kaum feodal yang menyebabkan banyak penindasan sebagaimana pernah terjadi di Eropa.

Dalam bidang industri, khilafah ternyata memiliki spektrum yang sangat luas. Donald R. Hill dalam bukunya, Islamic Technology: an Illustrated History (Unesco & The Press Syndicate of the University of Cambridge, 1986), membuat sebuah daftar yang lumayan panjang dari industri yang pernah ada dalam sejarah Islam; mulai dari industri mesin, bahan bangunan, persenjataan, perkapalan, kimia, tekstil, kertas, kulit, pangan hingga pertambangan dan metalurgi.

Alih teknologi dalam Islam berlangsung sejak Abad Pertama hingga Abad Kesepuluh Hijrah. Selama periode tertentu, sebagian besar alih teknologi itu berlangsung dari Islam ke Eropa dan bukan sebaliknya.

Dalam sebuah kota yaitu Sevilla terdapat 6.000 alat tenun untuk sutera. Setiap penjuru kota dikelilingi pohon-pohon zaitun sehingga di situ terdapat 100.000 tempat pemerasan minyak zaitun. Secara umum, kota-kota peninggalan Islam yang sekarang masuk Spanyol di dalamnya terdapat pabrik-pabrik baju besi, topi baja dan alat perlengkapan baja lainnya.

Bukti-bukti tentang kesejahteraan era Khilafah tidak sebatas pada apa yang disebutkan di atas. Masih sangat banyak bentuk kegemilangan yang menjadi catatan emas sejarah Islam dari mulai masa Khulafaur Rasyidin, hingga masa khalifah-khalifah setelahnya. Seperti masa khalifah Umar bin Abdul Aziz, Harun Ar Rasyid dan setiap khalifah pada masa khilafah Islamiyyah masih tegak. Catatan-catatan tersebut bisa dirujuk dalam banyak karya seperti dalam kitab Min Rawa’i Hadhratina, dalam buku 1001 Inventions Muslim Heritage in Our World dan karya-karya lainnya.

Kebijakan Khilafah dalam Menjamin Kejehateraan

Salah satu bentuk keagungan khilafah yang tidak dimiliki peradaban lainnya adalah kesempurnaan dan jaminan kehidupan terbaik bagi rakyatnya. Sejarah telah membuktikan secara jelas akan hal ini yang bertahan hingga seribu empat ratus tahun lebih yang pada akhirnya diruntuhkan pada 03 Maret 1924 M.

Jaminan kesejahteraan era khilafah dapat terwujud bukan karena kebetulan, namun karena khilafah memiliki seperangkat aturan atau kebijakan . Aturan maupun kebijakan ini bersumber dari Islam. Karena sejatinya khilafah adalah representasi dari penerapan Islam secara menyeluruh dan utuh. Aturan-aturan ini mencakup ranah individu, keluarga, masyarakat dan negara. Sehingga secara sederhana semua keagungan khilafah terwujud karena Islam diterapkan secara penuh.

Beberapa bentuk aturan atau kebijakan dalam khilafah sehingga ada keterjaminan kesejahteraan bagi rakyat antara lain: Pertama. Khilafah adalah sebuah negara yang Islam diterapkan menetapkan bahwa setiap muslim laki-laki, khususnya kepala rumah tangga memiliki tanggung jawab untuk bekerja guna memberikan nafkah baginya dan bagi keluarga yang menjadi tanggung jawabnya.

Kedua. Islam mengatur ketika masih ada kekurangan atau kemiskinan yang menimpa seseorang, maka tanggung jawab itu menjadi tanggung jawab sosial. Maksudnya keluarga dan tetangga turut dalam membantu mereka yang masih dalam kekurangan dengan berbagai macam aturan Islam seperti zakat, sedekah dan lainnya.

Ketiga. Khilafah melalui pemimpin tertingginya yaitu seorang khalifah adalah pihak yang mendapatkan mandat untuk mengayomi dan menjamin kesejehteraan rakyat. Dia yang akan menerapkan syariah Islam, utamanya dalam urusan pengaturan masyarakat seperti sistem ekonomi dan lainnya.

Dalam sistem ekonomi, khilafah memiliki kebijakan dalam mengatur kepemilikan kekayaan negara sesuai Islam. Ada kepemilikan individu, umum dan negara yang semua diatur sedemikian rupa untuk kemakmuran rakyat. Pengaturan tersebut kemudian akan masuk dalam Baitul Mal yang menjadi pusat kekayaan khilafah. Arahnya adalah untuk menjamin kehidupan per-individu rakyat agar benar-benar mendapatkan sandang, pangan dan papan. Serta untuk mewujudkan jaminan bagi rakyat dalam bidang pendidikan, kesehatan, keamanan, pertanian, industri, infrastruktur dan lainnya.

Secara rinci akan dijumpai dan merujuk dalam aturan Islam mengenai pengaturan ekonomi dalam negara yang disebut dengan sistem ekonomi Islam. Dan dalam era khilafah dulu ataupun yang akan tegak nantinya, sistem ekonomi Islam menjadi salah satu paket dari sistem lainnya seperti politik-pemerintahan, hukum dan sebagainya yang akan diterapkan secara utuh dan menyeluruh.