Sobat muda muslim, di jaman sekarang ini siapa sih yang tak
pernah mendengar istilah narkoba? Semua tentu sudah pernah mendengarnya.
Kecuali memang balita yang masih belum ngerti omongan. Atau mungkin juga orang
tua yang sudah sering lupa ingatan alias pikun hehehe. Narkoba itu sendiri
sebenarnya adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif.
Mungkin kamu akan bertanya, apa sih Narkotika, Psikotropika, dan
Bahan Adiktif itu. Narkotika adalah semacam zat yang berasal dari tanaman atau
juga selain tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis
bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan
perilaku. Sedangkan Bahan Adiktif ialah bahan-bahan alamiah, semi sintetis
maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang
dapat mengganggu sistim syaraf pusat. Fakta tentang narkoba seperti ini jelas
bahwa narkoba merusak fisik penggunanya.
Namun yang pasti, jangan sampai karena mendengar istilah
narkoba, kamu lalu jadi penasaran, ingin tahu lebih jauh, dan akhirnya nyobain
barang haram itu. Waduh, jangan dong. Sebab, di awal-awal, rasa penasaranlah
yang biasanya mendorong seseorang untuk mencoba menggunakan barang haram ini.
Mulanya penasaran, lama-lama ketagihan, hmm. Awas!
Remaja sasaran utama narkoba lho ...
Nah ... dari sekian banyak tingkatan umur manusia,
hanya kaum remajalah yang biasanya mempunyai tingkat keingintahuan paling
tinggi. Dunia remaja sarat dengan dunia petualangan mencari jati diri dan mencoba
hal-hal baru dengan mengesampingkan pertimbangan yang mendalam. Remaja
cenderung mencari hanya kepuasan yang dapat dinikmati segera. Itulah sebabnya,
mengapa kalangan remaja menjadi pangsa pasar terbesar penyebaran narkoba.
Remaja juga identik dengan ketahanan jiwa yang ringkih dalam
menghadapi persoalan hidup. Mereka cepat stress dan depresi. Dikit-dikit galau.
Dikit-dikit nangis. Coba deh kamu lihat di Facebook, berapa banyak
status-status remaja galau dan putus asa bertebaran di sana. Ada yang karena
putus cinta, ada yang meratapi cintanya yang bertepuk sebelah tangan, dan lain
semacamnya. Bahkan sampai hal-hal sepele sekalipun, misalnya, lagi sendirian di
rumah, juga dikeluhkan. Ketenangan hidup seolah-olah langka. Dan untuk
melepaskan diri dari jeratan masalah dan mencari ketenangan hidup, biasanya
remaja mencari jalan yang instan, salah satunya dengan gunain narkoba. Halah,
cemen amat!
Sobat muda muslim, kita mungkin gembira ketika mendengar kabar
listrik masuk desa. Kita juga bangga karena tahu bahwa ABRI juga telah masuk
desa (lho ...ini sih jaman Orba dulu). Tapi akankah kita juga gembira ketika ada
istilah narkoba masuk desa? Mungkin kamu berfikir bahwa itu hanya istilah saja.
Namun, pada kenyataannya ruang lingkup peredaran narkoba saat ini memang tak
hanya berkutat di kota, melainkan juga terjadi di daerah pedesaan. Ayo selidik punya selidik. Buka-buka dong infonya di website lain !!. By the way Inna lillahi wa inna ilaihi rooji'uun !!
Jangan tergoda narkoba
Bro and Sis, fakta di atas menunjukkan bahwa ternyata belitan narkoba di negeri
ini sudah sedemikian kuat dan parah. Hingga tak hanya remaja dan kalangan
lainnya, aparat penegak hukum pun juga ikut menjadi korban. Nah, bagi kamu nih
yang masih ‘bersih’ dari narkoba, jangan deh ikut-ikutan nambah gemuk daftar
orang-orang yang sudah kena. Jadikan dirimu tetap bersih hingga di detik
terakhir perjalanan hidupmu. Ingatlah bahwa Allah Maha Melihat dan Maha Adil.
Allah akan membalas ketangguhanmu mempertahankan diri dengan balasan yang
agung, Surga.
Mungkin di antara kamu yang sekarang ini ada
yang sedang puyeng dengan permasalahan hidup yang sedang mendera. Di sisi
lain kamu juga mendapat informasi, entah dari teman atau internet, bahwa
penyembuh dari keresahanmu itu adalah narkoba. Tipuan mereka bahwa dengan
narkoba, hidup akan terasa ringan melayang dan semua masalah akan sirna. Semua
iming-iming itu telah membulatkan tekadmu mengambil keputusan melenyapkan
masalah dengan nyabu. Gawat nih!
Stop! Jangan kamu teruskan niatmu itu. Tahu kenapa? Memang benar
bahwa orang yang nyabu itu akan melupakan semua masalahnya. Yang ada hanyalah
kesenangan semata. Tubuh dan pikiran seolah-olah ringan melayang. Tapi ingat,
si pemakai hanya melupakan dan bukan menyelesaikan masalahnya. Itu pun sesaat
lupa. Kesenangan semu, kebahagiaan semu. Sebab, masalah yang dia hadapi tetap
ada dan dia akan kembali ingat manakala pengaruh narkoba telah hilang. Ketika
memutuskan nyabu, sebenarnya kamu sedang menambah masalah di dalam hidupmu.
Bener lho.
So, bayangkan jika nanti kamu
kecanduan barang haram itu, uangmu habis untuk membeli narkoba. Setelah uangmu
habis padahal kamu kecanduan, kamu akan menghalalkan berbagai cara untuk
mendapatkan uang guna membeli narkoba. Entah itu dengan mencuri, merampok,
korupsi kas OSIS dan lain sebagainya. Suatu saat jika kejahatan untuk
mendapatkan uang dan aktivitas nyabumu terungkap, kamu pasti berurusan dengan
terali besi. Belum lagi di akhirat, kamu akan mendapat azab dari Allah atas
aktivitas terlarang ini. Waspadalah, jangan sampe terjerat narkoba!
Selama di dunia ini, mungkin kamu masih bisa menggunakan
atau mengedarkan narkoba yang dengan kelihaian yang kamu punya, mata aparat dan
mata manusia lainnya bisa kamu kelabuhi sehingga kelakuanmu bisa terlepas dari
pengadilan dunia. Namun kita perlu tahu bahwa tak seorang pun manusia dapat
lepas dari pengadilan akhirat. Sebuah pengadilan yang adil yang tak akan ada
satu perbuatan salah pun yang dapat disembunyikan. Allah swt berfirman: (Luqman
berkata):
“Hai anakku, sesungguhnya jika ada
(sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di
langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya).
Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (QS
Luqman [31]: 16)
Firman Allah Swt.: “Kami akan memasang timbangan yang tepat
pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika
(amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya.
Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS
al-Anbiyaa’ [21]: 47)
Sobat muda muslim, sanksi mengkonsumsi narkoba disamakan dengan
meminum khamar, yaitu didera sebanyak delapan puluh kali. Itu jika si
pemakainya beranggapan bahwa narkoba itu haram dan ia masih tergoda
menggunakannya. Beda halnya jika si pemakai mengingkari bahwa narkoba haram
alias dia menganggap mengkonsumsi narkoba itu halal, maka hukuman untuknya
adalah hukuman mati. Ini semua adalah bentuk pengaturan dan penjagaan agama
terhadap pemeluknya sehingga dapat terbebas dari belenggu narkoba yang dapat
menghancurkan masa depan mereka baik itu di dunia maupun di akhirat.
Bro and Sis pembaca setia ... sudah sangat jelas bahwa
narkoba bukanlah sumber kebahagiaan. Sebaliknya, ia adalah sumber kehancuran
dan malapetaka bagi masa depan sebuah generasi. Dan tahukah kamu di mana
sebenarnya letak kebahagiaan hakiki itu?
Simak firman Allah Ta’ala ini:
“(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS
ar-Ra’d [13]: 28)
Ayat di atas memberikan gambaran tentang di mana sebenarnya
letak kebahagiaan hakiki itu. Hati kita akan merasa tentram jika kita
senantiasa ingat kepada Allah. Kita harus sadar bahwa manusia hanyalah makhluk
ciptaan Allah yang banyak memiliki kekurangan, termasuk kekurangan dalam hal
lemahnya kita mengahadapi berbagai permasalahan hidup. Dengan mengingat Allah
kita akan sadar bahwa Allah akan selalu di sisi kita, membantu kita dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada. Tak ada satu pun masalah yang tak
dapat dipecahkan jika Allah sudah berkenan memberikan jalan keluarnya.
Permasalahannya adalah, kita akan sulit untuk senantiasa
mengingat Allah jika kita jauh dariNya. Lalu bagaimana cara mendekati Allah?
Tentu tidak sembarangan. Untuk bisa bertemu dengan presiden saja kita pasti
disuguhi seperangkat aturan yang harus kita taati. Entah itu bajunya harus ini
dan itu, kapan waktunya, dan lain semacamnya. Apalagi untuk dekat dengan Allah.
Allah telah menetapkan seperangkat aturan yang dikemas dalam Dinul Islam yang
Dia wahyukan kepada utusanNya, yakni Rasulullah Muhammad saw.
Nah, buat kamu yang udah kadung jadi pengedar or pengguna
narkoba, jangan putus asa, pintu taubat insya Allah masih terbuka selama kamu
masih hidup. Manfaatkan kesempatan di sisa usiamu untuk bertaubat dan melakukan
banyak amal shalih. Jauhi temanmu yang jahat, dekati teman baru yang baik-baik.
Ok? So, jika kamu memang ingin dekat denganNya, mau tidak mau kita harus serius
ngaji atau mempelajari Dinul Islam dan syariatnya ini serta mengamalkannya,
Siapkah dirimu untuk ngaji? Insya Allah siap ya. [Farid
Ab]
0 Comments:
Posting Komentar
Silahkan komentar dengan baik dan bijaksana
Dilarang membuat spam di blog ini
Mohon maaf bila ada komentar yang belum dijawab/dibalas